"Saya masih izinkan istri saya bicara dengan teman-teman pers bila diminta khusus terkait Fany bukan karena usil tapi karena memang Fany terlanjur melayangkan surat pengaduan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut di mana istri saya ketuanya. Istri saya sudah minta mundur namun tidak diizinkan provinsi," kata Diky mengawali kisahnya.
Hal ini disampaikan Diky dalam laman facebook Diky Candra Negara, seperti dikutip detikcom, Selasa (4/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diky berharap masalah ini diselesaikan oleh lembaga terkait. Diky sendiri mengaku tidak ingin terlalu ikut campur terkait kasus nikah 4 hari bupati Garut ini, meskipun saat ini masyarakat Garut mendesak Aceng mundur.
"Sekali lagi keputusan ini dibuat bukan karena takut seseorang namun takut diadudombakan oleh pihak-pihak tertentu yang akhirnya hanya akan merugikan Garut. Besar harapan saya masalah ini diselesaikan oleh lembaga-lembaga terkait secara baik dan adil serta damai," harapnya.
"Izin pinjam istilah Desy Ratnasari, no comment, sampai menemukan waktu yang tepat kepada media khususnya terkait Bupati dan Fany, bukan takut orang tapi efeknya bisa berakibat buruk nantinya," pungkasnya.
(van/asy)