"Saya sendiri tidak tahu kenapa seperti ini, tapi sejak awal kita memang tidak mendahulukan soal-soal seperti itu karena kami percayakan kepada sekretariat. Saya sendiri terlalu sibuk tangani perkara yang membanjiri DKPP," kata aggota DKPP Nur Hidayat Sardini, kepada detikcom, Senin (3/12/2012) malam.
Secara lisan ia sudah pernah menyampaikan tiga bulan lalu kepada pihak yang menangani hal ini, yaitu diurus kesekretariatan lalu diajukan ke kementerian PAN untuk persetujuan anggaran. Namun belum jelas bagaimana tindaklanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami percayakan kepada pemerintah, tapi menteri keuangan tidak punya sensitivitas," lanjutnya yang juga sebagai juru bicara DKPP itu.
Ia menuturkan, sebetulnya anggaran ini tidak perlu dipertanyakan, karena DKPP dilantik dengan SK presiden maka dengan sendirinya seharusnya diikuti oleh bawahannya untuk menjalankan apa yang menjadi hak DKPP.
"Yang diatur peraturan presiden itu komisoner ketua dan anggota, kita nggak tahu sebenarnya kapan turunnya, sama sekali nggak jelas. Saya terus terang agak gelap masalah ini, sementara masalah ini kami disibuki tugas-tugas yang semakin menumpuk," ucapnya.
"Kami kan kerjanya jelas, prosedurnya jelas, anda bayangkan kalau tahun 2012 (anggaran) itu tidak turun, DIPA itu kira-kira bulan Maret baru turun. Orang beragama bilang kasih upahnya sebelum keringatnya kering. Kami memang tidak berburu itu, betapa kami tidak sempat mengurus," imbuh Nur Hidayat.
(bal/fdn)