Korut Berencana Luncurkan Roket, Militer Jepang Disiagakan

Korut Berencana Luncurkan Roket, Militer Jepang Disiagakan

- detikNews
Senin, 03 Des 2012 18:25 WIB
Tokyo, - Militer Jepang telah mulai mengerahkan sistem pertahanan rudal darat-ke-udara menjelang rencana peluncuran roket Korea Utara (Korut) bulan ini. Angkatan bersenjata Jepang juga disiagakan.

Media NHK memberitakan, kapal Angkatan Laut yang mengangkut rudal-rudal balistik PAC-3 (Patriot Advanced Capability-3) telah meninggalkan pangkalan Angkatan Laut di Jepang barat hari ini. Kapal tersebut menuju pulau Okinawa, Jepang selatan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jepang Satoshi Morimoto telah memerintahkan militer untuk bersiap-siap atas peluncuran roket Korut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasukan darat, laut dan udara kami tengah bersiap-siap untuk dikerahkan di Okinawa," tutur seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (3/12/2012). Roket Korut tersebut diperkirakan akan melintasi wilayah Okinawa.

Menurut media Yomiuri Shimbun, Tokyo juga berencana mengerahkan kapal-kapal perang Aegis di perairan sekitar. Para pejabat bersiap mengeluarkan perintah untuk menembak jatuh roket Korut jika terlihat roket tersebut akan jatuh di wilayah Jepang. Hal ini menyusul sidang darurat yang dipimpin Perdana Menteri Yoshihiko Noda.

Noda pun menyerukan kerja sama erat dengan Amerika Serikat, China, Korea Selatan dan Rusia untuk persiapan atas peluncuran roket Korut tersebut.

"Saya telah memerintahkan menteri-menteri kabinet dan mengumpulkan dan menganalisa informasi dengan seksama dan kami juga bekerja sama erat dengan negara-negara terkait," kata Noda.

Sebelumnya pada Sabtu, 1 Desember lalu, pemerintah Korut mengumumkan akan melakukan peluncuran roket jarak jauh antara 10 Desember dan 22 Desember tahun ini. Ini akan menjadi peluncuran roket kedua tahun ini.

Pyongyang bersikeras bahwa hal tersebut semata-mata merupakan "misi damai, ilmiah yang dimaksudkan untuk menggantikan satelit observasi bumi yang mengorbit". Namun rencana tersebut telah menuai kecaman negara-negara karena dianggap melangggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads