Sementara KNRP sejumlah relawan, termasuk Ketua Umum KNRP. Suripto bahkan ikut mendampingi PM Ismail Haniya saat menyampaikan orasinya di hadapan peserta aksi.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan para tahanan Palestina yang hingga saat ini masih ditahan di penjara-penjara Israel. Aksi solidaritas itu dilakukan dengan melakukan aksi mogok makan menuntut pembebasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haniya mengemukakan, kehadiran para delegasi internasional membuktikan bahwa masalah Palestina dan tawanan adalah masalah dunia.
Pada kesempatan itu Haniya kembali menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasihnya kepada negara-negara yang selama ini mendukung Palestina, baik yang memberikan dukungan di forum diplomatik, maupun dukungan berupa bantuan langsung untuk membangun Palestina yang terus diporakporandakan oleh agresi militer Israel.
Menanggapi diterimanya Palestina sebagai negara peninjau di PBB, PM Haniya menegaskan, hal tersebut merupakan tanda-tanda kemenangan bangsa Palestina semakin dekat.
"Kita menang dalam perang hajaratul sijjil. Dan akan datang kemenangan-kemenangan lainnya," tandas dia.
Para pejuang di Gaza menamakan perang selama delapan hari lalu sebagai perang Hajaratul Sijjil, yang bermakna batu-batu dari neraka. Batu-batu inilah yang menghancurkan tentara gajah Abrahah yang hendak menghancurkan Baitullah.
Rudal-rudal pasukan Izzudin Al Qossam yang mampu menjangkau kota-kota di Israel dianggap sebagai hajaratul sijjil. Kehadiran Relawan KNRP dalam aksi tersebut untuk memberikan dukungan moril terhadap perjuangan para tawanan Palestina tengah berjuang untuk kebebasannya.
"Ini merupakan aksi kemanusiaan untuk mendukung mereka. Jadi kami ikut mendukung aksi serupa ini di mana pun," jelas Ketua KNRP, Suripto.
(slm/rmd)