"Kita mesti kaji dulu, karena begini, karena ada kajian mengatakan bahwa tidak bisa subway, lewat Fatmawati, karena struktur sebuah bangunan, bisa roboh benar apa nggak? Jadi harus layang misalnya, tapi kalau ternyata kajiannya benar boleh bisa lewat subway kita akan berpikir akan buat subway. Kalau kita buat kajian subway lama lagi kan, 2 sampai 3 tahun," kata Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok).
Hal itu disampaikan Ahok usai rapat tentang MRT dengan PT MRT Jakarta, Kemenhub, PT KAI dan Bappenas di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengungkapkan, pihaknya tidak pernah memegang kajian MRT. Hasil kajian itu baru diserahkan kepada pihaknya.
"Nah itu kita mau lihat kajiannya, kajian kita tidak pernah pegang, baru hari ini saya tahu kajian-kajian mau diserahkan kepada kami, itu janjinya besok juga belum tentukan, dari Kemenhub KAI dan Bappenas. Kita mau tangkap semua kajiannya, kan kita baru dengar-dengar kan, katanya, semua katanya, katanya siapa? Terus masing-masing orang Fatmawati keluarkan semua dokumen, keabsahan dokumennya benar atau tidak pun kita tidak tahu," ungkap Ahok.
Pemprov DKI baru memutuskan proyek MRT bila sudah dapat kajian resmi baik dari Kemenhub, Bappenas dan pihak-pihak terkait. Ahok mengaku kaget karena baru mengetahui dokumen Return on Investment (ROI) dari PT MRT Jakarta.
"Jadi bayangkan selama ini, saya pun baru tahu, ROI yang dikeluarkan PT MRT, saya panggil PT MRT sekian lama, beliau tidak pernah keluarkan itu data tadi," tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Jadi masih menunggu kajian? "Iya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan Jokowi meninggalkan ruangan di tengah-tengah rapat soal MRT. Jokowi pun menjawab bahwa dirinya mau menuju Cilincing untuk menyelesaikan masalah di sana. "Mau ngerampungin masalah di sana (Cilincing)," jawab Jokowi.
Selain karena hendak mengurus masalah di Cilincing, Jokowi juga mengaku penat mengikuti rapat pembahasan MRT. Entah apa alasannya, Jokowi malah menantang balik wartawan untuk mendengarkan rapat tersebut.
"Saya pening, coba kamu dengerin rapat. Gimana kalau kamu jadi saya," tutur Jokowi.
Jokowi masih menunggu jawaban 3 hal yang ditanyakan pada PT MRT Jakarta (MRTJ). Jokowi mengatakan 3 hal yang belum terjawab itu yang pertama adalah imbal hasil (return of investment). Kedua, masalah yang belum terjawab adalah masalah penumpang.
"(penumpang) Kalau pagi sama sore mungkin penuh-penuh. Tapi kalau siang, agak siang, agak sore gimana?" kata Jokowi.
Masalah ketiga, lanjut Jokowi mengenai pinjaman (loan). "Yang sekarang pakai tight loan, saya tanya kenapa tidak pakai untight loan," tanyanya.
(nwk/mok)