Hubungan Sumaryoto dengan Dirut Merpati Berawal dari Penulisan Buku

Hubungan Sumaryoto dengan Dirut Merpati Berawal dari Penulisan Buku

- detikNews
Rabu, 28 Nov 2012 18:59 WIB
mantan kepala Humas PT Merpati, Sudiarto. (Rina Atriana/detikcom)
Jakarta - Hari ini Sumaryoto memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR untuk dikonfrontir dengan dirut PT Merpati, Rudy Setyopurnomo. namun dalam pertemuan itu, tiba-tiba saja hadir mantan kepala Humas PT Merpati, Sudiarto. Sudiarto mengatakan kehadirannya untuk menjadi saksi bagi Sumaryoto jika diminta BK.

Meskipun Sudiarto akhirnya tak jadi bersaksi bagi politikus Komisi XI itu, namun dia memberikan beberapa keterangan kepada wartawan terkait awal mula hubungan pak Sumaryoto dengan PT Merpati.

"Hubungan Pak Sumaryoto dengan PT Merpati berawal dari rencana Pak Sumaryoto menulis buku sejarah 50 tahun Merpati," kata Sudiarto, di gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudiarto mengatakan, rencana penulisan buku tersebut sudah ada sejak era kepemimpinan Sardjono Jhony. Ketika dirut Merpati berganti menjadi Rudy Setyopurnomo, rencana tersebut tiba-tiba dibatalkan oleh Rudy.

Saat itu Rudy belum mengetahui jika Sumaryoto adalah anggota Komisi XI DPR. Saat tahu, Rudy meminta saya menginisiasi pertemuan dia dengan Sumaryoto.

"Selanjutnya pak Rudy ingin bertemu pak Sumaryoto, namun pak Sumaryoto selalu menghindar. Dengan alasan sibuk, dan sebagainya," ujar Sudiarto.

Terkait perintah Rudy tersebut, Sudiarto berspekulasi bahwa Rudy khawatir DPR akan menghambat Penyertaan Modal Negara (PMN).

Anggaran sebesar Rp 200 Miliar untuk Merpati saat ini masih dibintangi.

"Jadi saya kira terkait lobi pak Rudy mengenai dana Rp 200 miliar itu, jika penulisan buku dibatalkan, akan berpengaruh terhadap PMN itu," imbuh Sudiarto.

(rmd/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads