Pria bernama Nakoula Basseley Nakoula atau yang juga disebut Mark Basseley Youssef ini kini tengah mendekam di dalam penjara. Dia dinyatakan bersalah atas pelanggaran masa percobaan yang dijatuhkan pengadilan atas pidana penipuan yang dilakukannya tahun 2010 lalu.
Nakoula yang juga bersalah atas 4 dakwaan pemalsuan identitas ini, dijatuhi vonis 1 tahun penjara oleh pengadilan AS pada awal November lalu. Namun kepada media Times, Nakoula untuk pertama kalinya buka suara soal kasus yang menimpanya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir, sebelum saya menulis naskah ini, saya akan melakukan aksi bakar diri di depan umum agar rakyat Amerika dan orang-orang di dunia mengerti pesan yang saya yakini," tutur Nakoula dalam jawaban tertulisnya, seperti dilansir AFP, Selasa (27/11/2012).
Nakoula kemudian menyinggung tentang pembantaian 13 orang di markas militer Fort Hood di Texas, AS pada November 2009 lalu. Dalam kasus tersebut, pelakunya, seorang muslim yang menjadi psikater militer, telah diadili.
"Saya semakin marah dan kecewa (setelah kasus pembantaian Fort Hood)," ucap Nakoula.
Secara terpisah, anak laki-laki Nakoula juga memberikan komentar soal kasus ayahnya. "Ayah saya bukan pria jahat," ucap putra Nakoula, Abanob Nakoula, seperti dikutip Times.
"Dia memiliki kehidupan yang berat. Dia melakukan sesuatu -- film yang dia yakini -- yang tidak dilarang oleh konstitusi AS. Dia akan selalu berkata, 'Jangan lawan umat muslim, perangi ideologi mereka'," imbuhnya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini