"Kita akan pekerjakan orang, kita bayar sebagai honorer. Kalau satu orang Rp 2 juta kan sudah dahsyat sekali," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2012).
Melihat sejarah Jakarta, Ahok merencanakan penempatan tenaga honorer tersebut setiap enam kilometer satu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dikarenakan Ahok kurang mempercayai profesionalisme tenaga swasta untuk membersihkan drainase di Jakarta.
"Kalau swasta kan bisa beralasan, dia mengerjakan atau tidak kan tidak ketahuan," ujar Ahok.
Ahok juga memperhatikan alokasi anggaran pengolahan sampah yang sangat besar namun belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga ia akan mengkaji pengelolaan dana pengolahan sampah, kemungkinan untuk dipangkas pun terbuka jika memang tidak efisien.
"Kita habiskan Rp 90 miliar per tahun untuk gali sampah, tapi hasilnya tidak kelihatan," tutup Ahok.
(vid/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini