Triwisaksana Dukung Peremajaan Bus di DKI, Bukan Hibah Namun Kredit

Triwisaksana Dukung Peremajaan Bus di DKI, Bukan Hibah Namun Kredit

- detikNews
Selasa, 20 Nov 2012 17:09 WIB
Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mendukung peremajaan bus-bus tua yang direncanakan Pemprov DKI Jakarta. Namun peremajaan bus itu bukan dengan mekanisme hibah melainkan kredit.

"Ya kan aspek keadilannya harus dipenuhi semua. Harus ada mekanisme lain sepertinya. Kalau saya pribadi, saya setuju dengan peremajaan bus dan angkutan. Tapi tidak dengan mekanisme hibah. Mekanismenya pemerintah menyediakan fasilitas kredit dan lain sebagainya yang menyebabkan mereka itu akan mendapat pinjaman murah," ujar Triwisaksana.

Hal itu disampaikan Triwisaksana usai rapat dengar pendapat tentang MRT Jakarta di Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012). Hadir pula pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan perwakilan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kedua adalah penyehatan, entitas-entitas individu, atau koperasi yang bankable. Sehingga bisa memperoleh pinjaman. Lalu yang penting juga sebenarnya adalah tata ulang trayek. Sehingga, pendapatan mereka bisa meningkat karena trayeknya meningkat dan gemuk," tutur politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Kalau penolakannya karena yang diremajakan 1.000 armada sementara anggota Organda 5.000, bagaimana?
"Makanya itu tadi, kalau peminjaman atau kredit kan bisa buat semua," jawab Sani.

Sebelumnya diberitakan sopir angkutan kota menolak rencana Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) yang akan meremajakan 1.000 bus tua Kopaja dan Metromini membuat Jokowi gusar.

"Kita ingin meremajakan, memperbaiki. Mau diremajakan kok menolak. Kita mau ganti 1.000 Kopaja/Metromini," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).

Jokowi berharap, peremajaan Kopaja/Metro Mini sudah dilakukan dalam 3 tahun. "Kalau kita maunya mempercepat, maksimal 3 tahun sudah tertangani," kata sarjana Kehutanan UGM ini.

Organda DKI keberatan karena Pemprov hanya meremajakan 1.000 unit bus. Tak seimbang dengan anggota Organda yang beberapa kali lipatnya.

"Bukan tidak setuju 1.000 unit, bukan tidak setuju. Anggota kami 5 ribu unit, itu yang menimbulkan rasa tidak adil. Kita setuju, sangat bagus Gubernur DKI seperti itu, cuma mekanismenya yang bijaksanalah," kata Ketua Organda DKI Sudirman ketika dikonfirmasi apakah betul Organda DKI menolak rencana peremajaan bus hibah Pemprov DKI.

"Anggota kami 5 ribu yang diremajakan 1.000 unit," imbuh Sudirman menegaskan jumlah yang tak proporsional itu.


(nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads