Berikut adalah lima "tanda" Jokowi terserang pusing:
Poni Jokowi Turun
(dok YouTube)
|
"Ya kalau poninya sudah turun tandanya sudah pusing," ujar Jokowi sambil tersenyum. Poni Jokowi memang sudah terlihat panjang kala itu dan menggelayut di dahinya, membuat rambutnya yang biasa tersisir rapi menjadi agak berantakan.
"Masa pertanyaan dari A ke B, B ke C, C ke Z. Ini kepalanya ya gimana ya," katanya dengan gaya santainya yang khas, Jumat (9/11) lalu.
Bagi Anda yang ingin melihat gaya kocak Jokowi bisa mengklik di video berjudul 09 Nov 2012 Gub Bpk. Jokowi Doorstop dengan wartawan Balaikota di menit ke 00:26 di YouTube. Video ini diupload oleh Pemprov DKI.
Senderkan Dahi ke Kusen Pintu Ruangannya
(dok YouTube)
|
Wartawan bertanya tentang peluncuran Kartu Jakarta Sehat pada Sabtu lalu. "Ya pokoknya besok. Kalau jamnya, nggak ngapalin jam saya," jawab Jokowi sambil menyenderkan dahinya di kusen pintu ruangannya di Balai kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (9/11) lalu.
Wartawan lalu bertanya lokasi pembagian kartu. "Besok yang pertama di Pademangan, yang kedua di Tambora," jawabnya masih menyandarkan dahinya.
Melihat bahasa tubuh Jokowi itu, seorang wartawan bertanya, "Pusing ya, Pak?"
"Lha semua (pertanyaannya) beda, ini-ini. Lha gimana, tanya kartu sehat lalu Pademanangan. Ya gimana ini," jawab Jokowi, kali ini sudah tidak bersandar lagi. Wartawan lalu tertawa. Setelah itu, wartawan memberondong pertanyaan lagi, termasuk tentang konser grup musik cadas Sepultura.
Bagi Anda yang ingin melihat gaya kocak Jokowi bisa mengklik di video berjudul 09 Nov 2012 Gub Bpk. Jokowi Doorstop dengan wartawan Balaikota di menit ke 7:57 di YouTube. Video ini diupload oleh Pemprov DKI.
Pusing Jika Ditawari Rencana Tanpa Realisasi
(dok YouTube-Ilustrasi)
|
Hal ini disampaikan Jokowi saat Menteri BUMN Dahlan Iskan memediasi pertemuan beberapa BUMN Karya yakni perwakilan direksi dari PT Adhi Karya Tbk, PT Hutama Karya Tbk, PT Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (16/10) lalu.
Jokowi juga meminta jumlah rapat pembahasan berbagai proyek yang dikerjakan oleh BUMN supaya tidak terlalu banyak. Mantan walikota Solo ini juga siap membantu BUMN secara teknis untuk merealisasikan proyek-proyek kerjasama Pemprov dan BUMN.
"Rapatnya sekali aja dengan pak menteri sekarang saja, nanti langsung realisasi," pungkasnya.
Jokowi: Jadi Gubernur itu Pusing Juga
(dok YouTube-Ilustrasi)
|
"Kalau Andrie Wongso pernah jadi pemain film, saya nggak mungkin menjadi pemain film. Tetapi Pak Andrie Wongso kan belum pernah menjadi gubernur, belum pernah jadi wali kota juga. Dikira gampang apa menjadi gubernur? Jadi Gubernur itu pusing juga," ujar Jokowi
Pengakuan ini disambut gelak tawa para hadirin.
Motivator Andrie Wongso yangΒ menggagas acara tersebut tampak mesam-mesem mendengar pernyataan Jokowi.
"Saya dulu juga lahir dari keluarga miskin, sama seperti Pak Andrie. Dulu saya tinggal di bantaran sungai, pindah ya ke bantaran sungai lagi," ujar Jokowi yang lagi-lagi disambut tawa.
Badan Jokowi Menyender di Pintu Mobil
(dok YouTube-Ilustrasi)
|
"Yang pertama, akses masyarakat yang tidak mampu yang berkualitas. Kedua, itu tetap berkualitas tadi. Ketiga, ada sarana dan prasarana....,"
Belum sempat menyelesaikan penjelasannya, wartawan lainnya bertanya tentang baju kotak-kotak yang digunakan Rieke Dyah Pitaloka saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat. "Ya, itu kan tentang strategi kampanye. Strategi apa ya tidak usah dijelaskan di sini," jawabnya.
"Pak, tadi yang keempat apa, Pak?" teriak seorang wartawan dari arah belakang.
Jokowi pun menyenderkan tubuhnya ke pintu mobil yang sudah terbuka. "Sebentar, saya kok tiba-tiba lupa. Oh iya, tawuran!" jawab Jokowi dengan tegas.
Wartawan lalu bertanya apakah dirinya pusing sampai harus menyender ke pintu mobil. "Ya gimana, ini habis tanya empat itu (fokus program Dinas Pendidikan), sekarang tanya tentang Mbak Rieke. Satu-satu dong, bisa pusing saya," kata Jokowi.
Halaman 2 dari 6
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini