Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias Selatan Arototona Mendrofa menyatakan, kasus tanah longsor itu terjadi di Desa Amandraya, Kecamatan Mazo.
"Upaya evakuasi sulit. Mencapai lokasinya saja sudah sulit. Dari ibukota kecamatan, lokasi bencana itu sekitar 15 kilometer lagi dan itu jalan setapak bukan aspal," kata Mendrofa melalui telepon malam ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim reaksi cepat sudah berada di lokasi, dan kemudian melakukan upaya evakuasi. Warga sekitar dan personel TNI juga membantu proses, tetapi korban belum dapat ditemukan," kata Mendrofa.
Suasana yang sudah gelap membuat upaya evakuasi dihentikan sementara. Selain itu muncul juga dugaan, bisa saja korban ikut hanyut dibawa arus Sungai Susua. Kendati demikian, Rabu (14/11/2012) besok saat melanjutkan pencarian, tim akan memfokuskan pencarian di lokasi longsoran.
Korban tewas itu seorang perempuan yang dipanggil dengan mengikutkan nama anaknya, Ina Ali Giawa atau Ibunya Ali Giawa. Nama aslinya belum diketahui, umurnya sekitar 45-an. Dia tewas saat berupaya menyelamatkan anaknya yang masih berada di dalam rumah ketika longsor terjadi. Sang anak selamat, namun si ibu terjebak dalam longsoran.
Material longsoran itu dilaporkan cukup banyak, luasnya tumpahannya hampir 30 meter persegi, sementara tingginya mencapai sekitar sepuluh meter. Sumber material itu perbukitan yang berada di ketinggian sekitar 50 meter.
(rul/van)