"Kami sangat senang Pak Mensos rawuh (datang) dan tilem (tidur) di rumah warga. Bisa merasakan sulitnya warga untuk mencari air bersih dan mandi di sungai," kata Kepala Desa Kemuning, Ruslan, seperti disampaikan dalam siaran pers Kemensos, Selasa (13/11/2012).
Dalam siaran pers itu juga disampaikan, Mensos Salim harus menempuh perjalanan darat lima jam dari Malang ke Pacitan. Mensos sempat mampir di Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bersyukur Pak Mensos mau memperbaiki rumah ini. Tak pernah mimpi sebelumnya," ungkap Zaitunah.
Mensos dalam kesempatan ini meluncurkan program bedah kampung berupa rehabilitasi RTLH (rumah tak layak huni) sebanyak 300 unit @Rp 10 juta, 4 sarana lingkungan (MCK) @Rp 45 juta, bantuan permakanan anak yatim-dhuafa Rp 13,7 juta, dan 31 KUBE @Rp 20 juta. Total bantuan Rp 3,8 miliar.
Apa yang dilakukan Mensos dengan menginap di rumah warga diapresiasi Bupati Pacitan Indartarto. Dia mengaku sangat terkesan dengan sikap Mensos.
"Baru kali ini ada menteri yang mau tidur di rumah warga kurang mampu. Ini tanda pemerintah bersikap serius untuk mengentaskan kemiskinan, bukan hanya simbolik saja," ujar Bupati.
Mensos juga sempat berdialog dengan warga pada Senin (12/11) malam, dengan hanya diterangi api unggun, sambil makan ubi rebus. Pagi harinya, Mensos sarapan nasi pecel dan tiwul.
Lalu, bersama Bupati jalan pagi keliling kampung, dan mampir ke rumah Mbah Wujud (75) yang cacat tubuh. Mensos memberikan bantuan agar keluarga bisa mandiri. Bupati mengajak Mensos mampir ke rumah Maliki (45), warga yang dipasung karena menderita psikosis.
(ndr/nrl)