"Saya cinta Polri, saya cinta KPK," terang Joyo saat berbincang dengan detikcom, Jumat (9/11/2012).
Joyo menegaskan, pilihan mundur dia ambil setelah beberapa lama mempertimbangkannya. Selama ini dia bertugas seorang diri mengawal Ketua KPK, termasuk mengawal keluar kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sudah berbicara dan meminta maaf kepada Abraham atas pilihannya ini. Semata-mata dia ambil karena khawatir tidak mampu lagi bertugas. Menjaga pimpinan KPK adalah tugas mengabdi kepada negara.
Dia tidak menyangkal banyak tantangan dan godaan selaku ajudan Ketua KPK. Mulai dari iming-iming meggiurkan hingga ancaman dari koruptor.
"Pilihan mundur memang sulit. Tapi mengabdi bisa di mana saja. Semoga pengganti saya bisa lebih baik," harapnya.
(ndr/nrl)