PD Syukuri Babak Baru Kedekatan Mega-SBY

PD Syukuri Babak Baru Kedekatan Mega-SBY

- detikNews
Rabu, 07 Nov 2012 17:27 WIB
Jakarta - Partai Demokrat melihat ada sesuatu yang istimewa dibalik penetapan Soekarno-Hatta menjadi pahlawan nasional. Lahirnya babak baru kedekatan Mega-SBY, diyakini PD akan berdampak pada iklim politik nasional.

"Alhamdulillah, ini momentum bagus. Kedua tokoh nasional bertemu, dan ini jelas kondusif bagi iklim politik pra 2014. Rakyat perlu mengapresiasi dan perlu memberi piala demokrasi bagi SBY-Mega. Artinya kedua tokoh ini dinilai berjasa kuat. Keduanya memberi pelajaran penting untuk rakyat," kata Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, kepada detikcom, Rabu (7/11/2012).

Menurut Ramadhan, Megawati dan SBY telah mengubur dalam-dalam rivalitas yang selama ini sangat terlihat masyarakat. Momentum kebersamaan SBY dan Mega dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Soekarno-Hatta menjadi sangat istimewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demokrasi itu mengakomodir perbedaan dan aneka warna latar belakang interest. Yang penting semua masih di bawah panji Indonesia dan 4 pilar bangsa. Sebenarnya SBY-Mega sudah kerap bertemu dan bersalaman. Tapi momentum bersamaan kali ini jadi sangat istimewa," tegasnya.

Momentum pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soekarno-Hatta pada hari ini seperti membuat sejarah baru kedekatan hubungan Mega-SBY. Megawati tak hanya hadir di acara penyerahan gelar pahlawan nasional untuk ayahnya, Soekarno, tapi juga melempar senyum sembari mendengarkan pidato SBY. Dalam pidatonya, SBY menyampaikan 5 'pujian maut' untuk Soekarno, yang membuat Megawati menyunggingkan senyum.

"Pertama, adalah pikiran dan Pidato Bung Karno yang mengubah jalannya sejarah, yaitu : Indonesia Menggugat, Desember 1929, Pidato 1 Juni 1945 tentang Pancasila, dan Pidato di depan Sidang Umum PBB, 30 September 1960 yang berjudul "To Build the World Anew," kata SBY di hadapan keluarga Bung Karno dan jajaran menteri di Istana Negara, Rabu (7/11/2012).

SBY kemudian memuji kepeloporan dan kepemimpinan Bung Karno saat membentuk Gerakan Non-Blok, serta Gerakan dan Solidaritas Asia-Afrika. Ketiga, komando Bung Karno untuk membebaskan Papua dari tangan Belanda, yang terkenal dengan Tri Komando Rakyat atau Trikora.

SBY lalu memuji idealisme dan komitmen Bung Karno yang amat kuat pada nasionalisme dan persatuan bangsa, kedaulatan negara, serta kemandirian Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Dan terakhir, Bung Karno juga dianggap berjasa dalam menggelorakan semangat membaca, berpikir dan menuntut ilmu.

SBY juga secara khusus menegaskan sepakat agar semua stigma negatif tentang Soekarno dihapus. Megawati pun sepakat dengan pernyataan SBY tersebut.

(van/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads