"Untuk yang lari itu, tidak ada pembesuk satu pun untuk yang bersangkutan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Suhardi mengatakan, Selasa (6/11) kemarin adalah jadwal untuk kunjungan tahanan teroris. Khusus untuk tahanan teroris ini hanya mendapatkan satu kali kunjungan selama satu pekan yakni hari Selasa saja dengan jam kunjungan mulai dari pukul 10.00-15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka besuk berkelompok. Tahanan teroris ini kan cuma satu hari besuknya," kata dia.
Dijelaskan dia, tahanan teroris ini ditempatkan di satu blok khusus pada lantai 4. Di lantai tersebut, disediakan ruangan khusus untuk pembesuk.
Ia melanjutkan, ada prosedur baku yang sudah diterapkan untuk pembesuk ini. Mereka harus meninggalkan KTP setiap kali hendak membesuk.
Nah, seluruh pembesuk ini, kata Suhardi, telah meninggalkan KTP saat kunjungan. Lalu, bagaimana Roki bisa lolos dari ruang tahanan bila prosedur tersebut direrapkan?
"Ini yang sedang kita selidiki," kata Suhardi.
(mei/ndr)