Golkar Sesalkan Bocornya Identitas Terduga Pemeras BUMN

Golkar Sesalkan Bocornya Identitas Terduga Pemeras BUMN

- detikNews
Selasa, 06 Nov 2012 17:17 WIB
Jakarta - Anggota Badan Kehormatan (BK) DPR dari Fraksi Partai Golkar Deding Ishak sangat menyesalkan atas bocor dan beredarnya inisial bahkan hingga disebut secara jelas nama anggota Dewan yang diduga melakukan pemerasan terhadap BUMN. Deding Ishak akan meminta pimpinan BK juga menelusuri pihak yang membocorkan informasi ini.

"Saya juga tidak tahu dan menyayangkan, kok ini bisa sampai muncul inisial itu. Meskipun dari anggota BK, tentu kita sudah sepakat untuk tidak menjelaskan nama, kemudian nama fraksi dan komisinya juga, itu," ujar Deding Ishak kepada Jurnalparlemen.com, Selasa (6/11).

Sebelumnya, anggota BK dari Fraksi PPP Usman Jafar menyebutkan bahwa dua oknum anggota Dewan yang disebut Dahlan adalah S dari Fraksi PDI Perjuangan dan IL dari Fraksi Partai Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deding mengatakan, pemeriksaan di BK bersifat tertutup dan rahasia. Jadi, publik sendiri akan mengetahui pada saatnya nanti, setelah memang dilakukan beberapa tahapan. "Kemarin pemeriksaan masih bersifat awal untuk ditelusuri dan konfirmasi, diklarifikasi, dan dikroscek dengan BUMN yang terkait itu," ujar anggota Komisi III ini.

Deding akan meminta pimpinan BK juga menelusuri pihak yang membocorkan informasi ini. "Kita menyesalkan dan tentu pimpinan BK nanti akan mengklarifikasi sumbernya dari mana. Kalau sumbernya dari anggota BK tentu anggota BK yang bersangkutan tentu akan dimintai penjelasannya, klarifikasinya itu. Karena itu juga pelanggaran etika juga," katanya.

Lanjut Deding, Fraksi dan Partai Golkar tentu akan menyikapi masalah ini. "Intinya sebetulnya kita mengapresiasi kehadiran Pak DI (Dahlan Iskan) di BK dan memberikan penjelasan kemarin itu. Tapi juga saya sebagai anggota BK melihat bahwa Pak Dahlan juga tidak terlalu yakin. Dia di akhir penjelasannya justru mengatakan, yang disampaikan beliau itu belum tentu salah, gitu. Oleh karenanya mesti dipegang. Karena belum tentu terbukti bersalah (dua anggota dewan yang disebut)."

Dan, kalau nanti kedua anggota Dewan itu terbukti bersalah, BK juga akan menyampaikannya ke publik. "Jadi ini baru pemeriksaan awal. Oleh karenanya ini tentu kita mengingatkan semuanya ya, termasuk kepada Pak Dahlan sendiri. Ini kan rame dan hebohnya saja, tapi sebetulnya peristiwa dan sebagainya itu harus didukung dengan bukti yang kuat sehingga tidak asal membangun opini yang dapat merugikan sebagian pihak dan mengganggu hubungan yang baik antara eksekutif dan legislatif kan," paparnya.
(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads