"Baik yang diangkut Garuda dan Saudia, masih ada delay cukup panjang," kata Ketua PPIH, Syairozi Dimyathi, di Kantor KJRI Jeddah, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (3/11/2012).
Syairozi menerangkan pesawat yang tiba terlambat dari Indonesia menyebabkan jemaah haji terlambat meninggalkan King Abdulazis International Airport, Jeddah, untuk menuju Madinah. Efek dominonya adalah berkurangnya masa tinggal jemaah haji di Madinah sehingga tidak cukup kesempatan untuk melaksanakan sholat 40 waktu sebagai bagian dari ibadah umroh di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak manajemen Garuda Indonesia tidak membantah ada keterlambatan di Jeddah. Hasil evaluasi sesi pemberangkatan jemaah haji menunjukkan bahwa tingkat ketepatan jadwal penerbangan (on time performance) mencapai 98 persen.
Sedangkan terlampauinya jadwal jemaah haji meninggalkan King Abdulazis Internasional Airport, lebih banyak karena faktor teknis di luar kontrol Garuda Indonesia. Terutama pemeriksaan di pos imigrasi bandara oleh aparat setempat yang tidak dapat diperkirakan berapa lama.
"Pemeriksaan di imigrasi bisa sangat lama tergantung petugasnya. Kasihan jemaah kita yang lansia harus berdiri antri sampai dua jam di pos imigrasi," ungkap Senior Manager Haji Policy & Planning Garuda, Sofyan Anwar, di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (3/11) lalu.
(lh/trq)