Sesuai konstitusi, Presiden Hamid Karzai yang telah menjabat selama dua periode, tak bisa lagi mencalonkan diri dalam pilpres mendatang. Saat ini, belum ada kandidat jelas untuk menggantikan Karzai.
Pilpres Afghanistan direncanakan digelar pada 5 April 2014 mendatang. Pilpres ini dipandang krusial bagi stabilitas Afghan setelah penarikan mundur pasukan NATO dari negeri itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bahkan siap untuk membuka jalan bagi oposisi bersenjata, apakah itu Taliban atau Hezb-i-Islami, untuk berpartisipasi dalam pemilihan, baik sebagai pemilih maupun kandidat," kata Manawi pada konferensi pers di Kabul, Afghanistan.
"Tak akan ada diskriminasi," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/10/2012).
Hezb-i-Islami merupakan faksi pimpinan mantan perdana menteri Gulbuddin Hekmatyar, yang bersama-sama Taliban melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Karzai yang didukung Barat.
(ita/nrl)