"Salam penduduk dunia, terima kasih atas berlimpahnya lamaran pernikahan, surat cinta, proposal bisnis, ancaman pembunuhan, dan korespodensi lainnya. Tidak peduli apakah Anda muslim, Katolik, Atheis, Hindu, atau apapun keyakinan Anda, saya memohon kepada Anda untuk berhenti mengganggu rekan-rekan saya atau resepsionis saya," ujar Gigi dalam akun Facebooknya yang diupdate pada Sabtu (29/9) malam.
"Saya berdoa Anda semua akan menemukan cinta, yang dimulai dengan mencintai diri sendiri, dan yang dimulai dari kasih sayang orangtua, dan yang berasal dari cinta alam semesta. Yang menjadi kehormatan terbesar saya adalah Anda membuat saya merasa menarik dengan memperhatikan saya," imbuhnya seperti dilansir Asia One, Selasa (2/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tawaran ini meluas melalui media massa hingga banyak tawaran membanjiri. Ratusan surat, email hingga faks berasal dari seantero dunia masuk ke kantor sang ayah dan juga kantor Gigi, untuk melamar Gigi.
Awalnya Gigi menilai tindakan sang ayah ini sangat menyentuh sebagai bentuk kasih sayang ayah kepadanya. Tapi semakin lama, Gigi yang lulusan sebuah universitas di Inggris ini, merasa perilaku sang ayah dan semua lamaran yang ditujukan kepadanya, sangat menganggu kehidupannya. Sebabnya, dalam sehari Gigi bisa menerima lebih dari 1.500 email lamaran dari berbagai negara. Tidak hanya itu, Gigi juga menerima banyak tawaran dari kaum pria, baik secara langsung maupun melalui telepon.
Kepada media Inggris, The Telegraph, beberapa waktu lalu, Gigi mengungkapkan kehidupan pribadinya. Menurutnya, dia telah mengesahkan hubungannya di sebuah gereja di Paris, Prancis dengan kekasihnya yang bernama Sean Eav (45), sekitar 5 bulan lalu. Namun sang ayah tidak menerima hal tersebut dan bersikeras menyatakan dirinya masih lajang, mengingat bahwa pernikahan sesama jenis tidak diakui di Hong Kong.
"Ini bukan persoalan bahwa dia tidak bisa menerima saya. Ini karena dia tidak bisa menerima bagaimana pandangan masyarakat kepada saya dan bagaimana status saya di mata publik. Pernikahan merupakan bentuk status sosial. Saya memahami ayah. Saya mengerti kenapa dia melakukan hal ini," tuturnya saat itu.
(nvc/ita)











































