Mereka bekerja di Perumahan Bogor Baru sebagai penjaga rumah, tukang kebun, tukang masak dan lainnya. Mereka nekat melarikan diri karena gaji mereka selama bekerja tidak kunjung dibayar. Mereka mengaku hanya diberi makan dan uang saku sebesar 10 ribu rupiah per hari.
Dari rumah majikan, mereka berjalan menuju gerbang tol Baranangsiang, Kota Bogor dan sempat berteduh di kantor Jasamarga Baranangsiang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya langsung menyuruh mereka masuk untuk istirahat dan kami beri makan," kata satpam tersebut kepada detikcom, Minggu (30/9/2012).
Saat di kantor Jasamarga, kondisi belasan pekerja rumah tangga tersebut terlihat lemah. Sementara itu, Pihak Reskrim Polres Bogor Kota yang mendapat laporan langsung datang dan mendata ke-14 pekerja tersebut. Dari hasil pendataan, pekerja tersebut ada yang berasal dari Sumba, Kupang dan daerah lain di NTT.
"Setelah kita data, mereka ada yang bekerja 1 hingga 2 tahun di rumah majikannya," kata Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Didik Purwanto di lokasi.
Polisi membawa ke-14 pekerja ke Mapolres Bogor Kota untuk laporan dan pemeriksaan lebih lanjut. "Kita akan selidiki lagi apa mereka juga mengalami kekerasan atau tidak," tutup Didik.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini