Awalnya ratusan orang tersebut berorasi dari masjid Baiturrahman Semarang menuju Lapangan Simpang Lima, namun saat melewati restoran cepat saji di pusat kota tersebut, massa berusaha masuk tapi dihalang-halangi anggota kepolisian. Akibatnya bentrok pun terjadi. Beruntung pihak restoran sudah menutup tokonya sebelum demo dimulai.
Peristiwa yang terjadi di lapangan parkir restoran tersebut membuat pedagang kaki lima di sekitar lokasi kalang kabut menyelamatkan barang dagangannya. Dalam bentrokan tersebut sempat terdengar bunyi tembakan di tengah kerumunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tyo juga mengatakan suara tembakan terdengar setelah sebelumnya seorang anggota polisi terkena bambu yang dibawa massa sehingga menyulut bentrok. Caci maki dari dua belah pihak pun terdengar riuh. Diantara ratusan demonstran, terlihat juga anak-anak dan wanita ikut dalam kericuhan.
"Setelah tembakan, bentrok semakin memanas. Pukul-pukulan, ada yang berusaha melarikan diri lewat samping tapi dihalangi polisi," pungkas Tyo.
Massa akhirnya membubarkan diri setelah pemimpin mereka memberikan pengarahan. Namun akibat peristiwa tersebut, beberapa orang dari pihak demonstran maupun polisi terluka ringan. Sementara itu salah satu anggota GPK diamankan pihak kepolisian.
Melihat anggotanya dibawa ke Mapolda Jateng, ratusan orang tersebut berpindah lokasi aksi ke depan Mapolda Jateng di Jl Pahlawan. Di sana, mereka berorasi sembari menunggu pemimpin mereka bernegosiasi dengan pihak kepolisian.
"Kami datang dan menangis karena Rasul kami dihina. Kami datang dengan damai, tapi kenapa seperti ini? Tadi itu efek dari polisi yang tidak bisa menata bahasa," kata anggota FPI, Habib Jindan Baharun.
Aksi yang dilakukan oleh FPI dan GPK itu dipicu oleh kemunculan film "Innocence of Muslims" yang berunsur penistaan agama. "Kami mengutuk dan mengecam Presiden Amerika, Obama yang tidak tegas dalam menangani hal ini," kata orator.
(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini