Pada survei pertama Bulan Januari 2012, sebanyak 84,1 persen responden mengaku aman berada di lingkungannya. Sedangkan pada survei bulan September 2012, hanya tinggal 56,2 persen responden yang mengaku aman.
"Rasa aman yang anjlok ini salah satunya karena kinerja Presiden yang dinilai kurang memuaskan dalam keamanan dan penegakan hukum," jelas peneliti LSI, Hanggoro Doso Pamungkas, saat jumpa pers di kantor LSI, Jalan Pemuda No 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (16/9/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bidang penegakan hukum, ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah juga meningkat. Dalam survei Januari 2012 yaitu 53,6 persen mengaku kurang puas sedangkan pada September 2012 ada peningkatan menjadi 67,9 persen responden yang kurang puas.
Hanggoro menambahkan faktor lainnya yang menyebabkan turunnya rasa aman masyarakat adalah adanya kasus terorisme yang meresahkan. Selain itu juga karena konflik keyakinan agama yang terjadi di masyarakat.
"Publik kurang puas dengan kinerja Polisi, lembaga intelijen, dan bahkan Kementerian Agama. Sebanyak 50,65 persen publik mengaku tidak puas dengan kinerja polisi menangani kasus terorisme. Hanya 44,48 persen yang mengaku puas," papar Hanggoro.
Survei LSI ini digelar sejak Januari hingga September 2012. Responden berjumlah 1.200 orang dengan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan sistem teknologi handset. Margin of error penelitian ini adalah kurang lebih 2,9 persen.
(vit/mad)