Acara Puncak Sail Morotai Akan Dimeriahkan Oleh Penerjun Cantik

Acara Puncak Sail Morotai Akan Dimeriahkan Oleh Penerjun Cantik

- detikNews
Minggu, 16 Sep 2012 07:14 WIB
Salah satu penerjun wanita/ Edward
Morotai, - Seratus penerjun gabungan TNI Polri warnai acara puncak Sail Morotai 2012. Dari seratus penerjun tersebut terdapat penerjun-penerjun cantik.

Salah satu diantaranya Sertu Chrismawati Natalia, gadis lajang berdinas sebagai perawat gigi di rumah sakit ikut mewarnai cerahnya langit biru di Pulau Morotai. Dirinya sudah enam tahun menggeluti profesi sebagai penerjun payung.

Ia menceritakan sebagai penerjun payung sudah sewajarnya mempunyai rasa takut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jujur, sewajarnya manusia normal keluar pesawat biasa kita naik pesawat ini keluar pesawat dengan cara biasa, sekarang kita keluar dengan terjun," ujar Sertu Chrismawati Natalia, kepada detikcom usai melakukan pendaratan di lapangan Juanga, Pulau Morotai, Sabtu (15/6/2012).

Gadis tomboy yang biasa disapa Natalia oleh rekan-rekannya menceritakan dirinya pertama kali menggeluti profesi penerjun payung juga memiliki rasa takut.

"Pertama kali sebagai penerjun takut juga cuma setelah melakukan penerjunan 8 kali saya sudah mulai terbiasa," tuturnya.

Natalia menjelaskan ketakutan yang dialami merupakan hal wajar, namun hal tersebut dijadikan dirinya sebagai faktor kewaspadaan.

"Ketakutan muncul itu adalah hal wajar, karena itu dijadikan kewapadaan kita sehingga tidak takabur," jelasnya.

Selama enam tahun sekolah di Wing Paskhas Tiga, Bandung, Jawa Barat, Natalia menceritakan pengalaman menarik yang dialaminya selama jadi penerjun.

"Kita bisa ketemu teman-teman (matra-red) di seluruh Indonesia, Karena jarang kita kumpul, paling di event tertentu saja," katanya.

Lain halnya dengan Natalia, ibu beranak dua, Sersan Mayor, Terang Desy wisatwati (34) Surabaya, mempunyai pengalaman tersendiri selama menjadi penerjun payung di Angkatan Udara.

"Saya pernah kesulitan mencabut throway karena tidak menemukan, saat acara Dankor Paskah, tapi dengan ketenangan saya dapat membuka parasut cadangan, Begitu didarat saya langsung mengucapkan puji syukur," kata ibu beranak dua yang biasa disapa Desy.

Lebih lanjut wanita angkatan udara. (Wara) yang berdinas di Rumah Sakit Sulaiman, Bandung, Jawa Barat, berprofesi sebagai perawat menuturkan dirinya baru memiliki jam terbang 250 jam.

"Saya sempet 2 sampai 3 tahun vakum, karena menikah. Pada tahun 2006 mulai termotivasi lagi terjun payung sampai sekarang," lanjutnya.

Sebagai seorang ibu, Dessy menuturkan dirinya tetap melakukan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Walaupun mengalami kesulitan tapi itu semua bisa di atasi.

"Semua bisa diatasi walaupun ada sedikit kesulitan, tapi saya nggak berhenti disitu saja, dan sebelum berangkat saya sudah menyiapin semua untuk kebutuhan anak dan terus berbagai tugas di rumah dengan suami, harus harmoni," tandasnya.


(edo/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads