Ratusan demonstran bersikeras untuk masuk ke dalam kompleks Kedubes AS di Sanaa. Aparat polisi yang berjaga di sekitar lokasi pun terpaksa melepas tembakan peringatan dan menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa.
Namun ternyata tembakan peringatan ini mengenai sejumlah demonstran dan menewaskan 4 orang di antaranya. Sedangkan sekitar 4 orang lainnya dilaporkan luka-luka cukup serius. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (14/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika demonstran mulai mendekati pagar kompleks Kedubes AS, aparat pun menembakkan meriam air dan melepas tembakan peringatan.
Saksi mata menuturkan, 3 kendaraan yang ada di dalam kompleks Kedubes AS dibakar massa ketika sejumlah demonstran berhasil menerobos masuk dari gerbang yang tidak dijaga petugas.
Aksi demo ini dalam rangka memprotes film amatir 'Innocence of Muslims' yang telah merendahkan Islam dan Nabi Muhammad karena isinya mengambarkan kehidupan umat muslim sebagai manusia tidak bermoral dan sarat kekerasan. Film tersebut juga menyinggung Nabi Muhammad dan dibumbui dengan tema pedofilia dan homoseksualitas, yang memperlihatkan Muhammad tidur dengan banyak wanita.
Aksi serupa juga terjadi di sejumlah negara, seperti Yaman, Maroko, Sudan dan Tunisia. Bahkan di Tunisia, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan demonstran. Unjuk rasa menentang film 'Innocence of Muslims' ini dimulai di Mesir dan Libya beberapa hari lalu. Untuk Libya, unjuk rasa telah menewaskan Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens dan 3 staf diplomatiknya.
(nvc/ita)