"Wali Kota tidak di kantor, tapi turun langsung untuk mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya di masyarakat," kata Bashaer di Kampus UAI di Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (13/9/2012).
Bukan hanya soal tugas seorang wali kota saja, Bashaer pun berharap agar pemerintah Indonesia mau memberikan kesempatan kepada anak-anak muda di Indonesia untuk merasakan bagaimana menjadi seorang pemimpin di wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedang soal urusan korupsi, menurut gadis berusia 15 tahun yang dan masih duduk di sekolah menengah pertama ini, pemerintahan yang baik tentu harus transparan dan ada audit yang dilakukan setiap bulannya.
"Di Palestina tidak ada isu-isu korupsi seperti di negara Arab lainnya karena segala sesuatunya di sana transparan. Keuangan itu diaudit yakni sebelum akhir bulan, jadi semua orang bisa mengakses dan melihat," urainya.
Bashaer menjajal kuris wali kota setelah sang wali kota mempersilakan Bashaer duduk di kursi pemerintahan. Sebenarnya ada 1.000 anak muda juga yang diseleksi, dan Bashaer yang terpilih. Selama 2 bulan sejak 2 Juli hingga 2 September dia menjalankan pemerintahan di kota.
(ndr/mpr)