Polisi & Demonstran Bentrok di Luar Kedubes AS di Kairo

Polisi & Demonstran Bentrok di Luar Kedubes AS di Kairo

- detikNews
Kamis, 13 Sep 2012 16:12 WIB
Ilustrasi (abna.ir)
Kairo, - Unjuk rasa kembali terjadi di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kairo, Mesir hari ini. Aksi demo tersebut berujung bentrok antara polisi dan massa demonstran. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah demonstran karena mereka melemparkan botol dan batu.

Kementerian Kesehatan Mesir mencatat, sedikitnya 13 orang luka-luka dalam bentrokan yang terjadi mulai Rabu (11/9) malam waktu setempat ini. Hingga saat ini, para demonstran masih bertahan di depan kantor Kedubes AS di Kairo.

"Bentrokan dipicu oleh lemparan batu dan botol ke arah personel keamanan yang menjaga kantor kedutaan," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir, seperti dilansir AFP, Kamis (13/9/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi demo ini masih berkaitan dengan film kontroversial 'Innocence of Muslim' yang telah menghina Islam. Pada Rabu (12/9), pemerintah Mesir telah mengimbau warganya untuk menahan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat aksi serupa di Benghazi, Libya telah menewaskan Dubes AS untuk Libya dan 3 staf diplomatiknya.

"Film ini memang menyerang dan menyinggung Muhammad dan tidak bermoral. Kami menyerukan kepada rakyat Mesir untuk tetap menahan diri ketika mengungkapkan kemarahan mereka," demikian pernyataan kabinet Mesir seperti dibacakan oleh Perdana Menteri Hisham Qandil.

Aksi demo serupa juga terjadi di kedutaan dan konsulat AS di sejumlah negara, seperti Maroko, Sudan dan Tunisia. Bahkan di Tunisia, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan demonstran.

Film amatir berjudul 'Innocence of Muslims' merendahkan Islam dan Nabi Muhammad karena isinya mengambarkan kehidupan umat muslim sebagai manusia tidak bermoral dan sarat kekerasan. Film tersebut juga menyinggung Nabi Muhammad dan dibumbui dengan tema pedofilia dan homoseksualitas, yang memperlihatkan Muhammad tidur dengan banyak wanita.

Disebut-sebut seorang pria keturunan Israel-Amerika bernama Sam Bacile yang merupakan sutradara film berbudget rendah ini. Bacile mengaku dirinya mendapat sumbangan dari komunitas Yahudi sebesar US$ 5 juta untuk membiayai film ini. Namun saat ini keberadaan Bacile masih misterius.

Sebelumnya pada Selasa (11/9), media Wall Street Journal menerbitkan artikel yang berisi wawancara dengan Bacile soal film ini. Sejumlah kecurigaan terhadap identitas Bacile pun menyeruak. Seorang konsultan film AS, Steve Klein, menyebut bahwa Sam Bacile merupakan nama samaran belaka. Tidak ada yang mengetahui secara pasti identitas sutradara 'Innocence of Muslims' tersebut.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads