11 Tahun Tragedi 11 September, Pembangunan Museum 9/11 Molor

11 Tahun Tragedi 11 September, Pembangunan Museum 9/11 Molor

- detikNews
Selasa, 11 Sep 2012 06:21 WIB
Monumen 11 September (911memorial.org)
New York, - Selang 11 tahun setelah peristiwa tragis yang menimpa menara kembar World Trade Center (WTC), Amerika Serikat (AS), penduduk New York akan menggelar upacara peringatan. Namun sayangnya peringatan ini diwarnai perselisihan soal pembangunan museum 11 September atau Ground Zero Museum yang tak kunjung usai.

Museum ini dibangun di dekat lokasi bekas berdirinya menara kembar WTC dan dimaksudkan sebagai bagian dari monumen peringatan atas serangan terorisme pada 11 September 2001 lalu yang menewaskan hampir 3.000 orang. Namun di tengah proses pembangunan, muncul perselisihan antara Walikota New York City Michael Bloomberg dan Gubernur New York Andrew Cuomo.

Keduanya berselisih paham soal pihak mana yang akan membiayai biaya operasional museum. Mereka juga bertentangan pendapat soal pihak mana yang akan mengawasi operasional museum peringatan yang menghabiskan dana USD 1 miliar (Rp 9,5 triliun) tersebut. Demikian seperti dilansir New York Times, Selasa (11/9/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persoalan semakin rumit karena lokasi pembangunan museum ini berada di wilayah Port Authority yang masuk dalam wilayah dua negara bagian, yakni New York dan New Jersey. Sehingga setiap tindakan yang akan dilakukan harus mendapat persetujuan Gubernur New Jersey Chris Christie.

Namun di sisi lain, Bloomberg merupakan Direktur Yayasan 11 September, yang berhak mengawasi operasional museum dan memorial 11 September serta mengawasi seluruh acara peringatan yang digelar di lokasi tersebut. Kedua gubernur tersebut, Cuomo dan Christie, dikabarkan keberatan dengan pembatasan akses yang diberlakukan oleh Bloomberg dan yayasannya.

Perselisihan ini memicu molornya pembangunan museum 11 September yang telah dimulai sejak 2004 lalu. Dengan pengerjaan museum yang terhenti selama nyaris 1 tahun, ditambah penggalangan dana dan donasi terhenti, maka museum ini tidak bisa diresmikan dalam waktu dekat.

Dijadwalkan peresmian museum 11 September ini baru bisa dilakukan pada tahun 2014 mendatang.

Perselisihan dan molornya pembangunan museum 11 September memicu kekecewaan keluarga korban. Bahkan ada yang mengancam akan berdemia jika persoalan ini tak kunjung diselesaikan. Kedua belah pihak diminta untuk duduk bersama menyelesaikan perbedaan pemahaman tersebut.

"Penundaan ini benar-benar mengecewakan keluarga korban dan para rekanan yang bekerja keras untuk membangun museum ini," tutur juru bicara Walikota Bloomberg, Julie Wood.

Meski belum bisa diresmikan, namun warga bisa mengunjungi monumen 11 September yang cantik berupa kolam air terjun. Kolam air terjun ini telah dipamerkan menjelang peringatan 10 tahun tragedi 11 September, tahun lalu, terutama pada para keluarga korban. Nama resmi monumen itu adalah National September 11th Memorial.

Monumen ini tepat dibangun di atas lokasi bekas menara kembar WTC, dimana masing-masing menjadi kolam persegi dengan luas 1 are atau sekitar 4.046 meter persegi, dengan kedalaman sekitar 9 meter. Monumen ini menggambarkan kedamaian, ketenangan sekaligus kesedihan.

Kolam ini dibuat dari granit berwarna hitam, ada air terjun yang mengalir pada dinding-dinding dalam kolamnya, mengarah pada lubang persegi yang lebih kecil di tengahnya. Di pinggiran kolam itu, terdapat pelat perunggu yang mengelililinginya. Di pelat perunggu itu diukir semua nama-nama korban 9/11, baik di New York, Pentagon dan di Pennsylvania.

(nvc/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads