
Buku No Easy Day langsung menjadi salah satu buku terlaris di Amerika Serikat.
Wawancara pertama mantan anggota pasukan elit Amerika yang menulis tentang penyerbuan yang menyebabkan tewasnya Osama Bin Laden bulan Mei 2011 telah ditayangkan.
Wawancara mantan anggota pasukan elit Angkatan Laut, Seal, yang menggunakan nama samaran Mark Owen, itu ditayangkan oleh jaringan televisi Amerika, CBS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentagon mengatakan mereka kemungkinan akan menuntut Owen karena mengungkap rahasia militer.
Dalam wawancara itu, Owen -yang disebut media Amerika sebagai Matt Bissonnette- menceritakan tentang kematian Bin Laden.
"Bila ada orang yang melongok ke luar ia kemungkinan memiliki senjata," katanya kepada CBS.
"Anda tidak mau lagi menunggu sampai ada (senjata) AK atau granat yang dilemparkan atau ada rompi bunuh diri," tambahnya.
Ia mengatakan Bin Laden masih bergerak setelah tembakan bertama dan ditembak lagi saat Seals memasuki ruang tidurnya.
Pertemuan dengan Obama
"(The Seals) tidak dapat melihat tangannya. Jadi mungkin dia memegang sesuatu. Mungkin saja, granat tangan atau sesuatu di dadanya," kata Owen.
Para pejabat Amerika mengatakan Bin Laden ditembak setelah ia kembali masuk ke kamar tidurnya sehingga dikhawatirkan akan mengambil senjata.
Owen juga bercerita tentang pertemuan dengan Presiden Obama setelah penyerbuan.
Ia mengatakan para anggota Seals menolak memberitahukan presiden siapa di antara mereka yang menembak Bin Laden.
"Menarik pelatuk senjata adalah mudah... Ini bukan sesuatu tentang siapa, ini tentang anggota tim," kata Owen.
"Siapa yang peduli siapa orang yang menembak. Bukan masalah," tambahnya.
Buku itu tidak dikaji menjelang penerbitan oleh Pentagon, CIA atau Gedung Putih.
Para pejabat mengatakan dakwaan kriminal kemungkinan diajukan terkait kebocoran informasi rahasia.
Pejabat Pentagon, Jeh Johnson, telah menulis surat kepada Owen dan memberitahukan bahwa ia "melanggar perjanjian tidak mengungkapkan rahasia yang Anda tangani."
(bbc/bbc)