Menurut organisasi HAM, Syrian Observatory for Human Rights, sedikitnya 23 jasad yang termasuk jasad perempuan dan anak-anak ditemukan di pinggiran wilayah Zamalka pada Kamis (6/9) waktu setempat. Sedangkan 22 jasad lainnya ditemukan di pinggiran wilayah Qatana.
Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (7/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok oposisi Suriah menyalahkan tentara pro-pemerintah atas temuan jasad-jasad tanpa identitas ini. Mereka bahkan menuding rezim Presiden Assad telah melakukan 'pembantaian massal yang baru'.
Selain temuan jasad ini, pihak Observatory juga melaporkan temuan dua jasad anggota tentara pemberontak di distrik Qadam, Damaskus. Dua pria kakak-beradik tersebut diculik terlebih dahulu pada Rabu (5/9) malam, sebelum akhirnya ditemukan tewas pada Kamis (6/9).
Lebih lanjut, pihak Observatory menyebutkan total 131 orang tewas terbunuh akibat serangkaian aksi kekerasan di Suriah pada Kamis (6/9). Jumlah tersebut terdiri dari 65 warga sipil, 24 anggota tentara pemberontak, dan 42 tentara pemerintah.
Kekerasan tersebut nampaknya berlanjut hingga Jumat (7/9) pagi waktu setempat, di mana 2 anak-anak dilaporkan tewas akibat terkena serangan tentara pemerintah di kota Albu Kamal, dekat perbatasan Irak. Sedangkan 2 tentara pemberontak dilaporkan tewas akibat serangan mortar di wilayah Deir Ezzor.
(nvc/ita)