Kampanye Antikorupsi, Aktivis ICW Ngedan di Semarang

Kampanye Antikorupsi, Aktivis ICW Ngedan di Semarang

- detikNews
Jumat, 07 Sep 2012 13:38 WIB
Foto: angling adhitya p/detikcom
Semarang - Pengguna Jalan Pahlawan Semarang dibuat kaget karena seorang pria dengan setelan jas abu-abu dan kaos kaki beda warna mencegat mereka. Pria tersebut membagikan buku berjudul 'Korupsi Politik' dan menyodorkan kotak bertuliskan 'KPK' yang ditempeli foto pernikahan.

Pria itu adalah peneliti korupsi politik ICW, Apung Widadi. Sepanjang Jalan Pahlawan, ia melakukan prosesi ngedan yaitu salah satu kebudayaan Semarang yang sudah punah. Prosesi ngedan merupakan kegiatan pengantin baru memberikan uang receh kepada orang-orang yang ditemuinya di jalan. Namun kali ini, Apung mengkaitkan prosesi tersebut dengan gerakan anti korupsi.

"Saya pengantin baru, nikah 1 September kemarin. Jadi buku ini sebagai maskawin dan souvenir buku antikorupsi yang saya buat sendiri," kata Apung di Jl Pahlawan, Semarang, Jumat (7/9/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apung didampingi aktivis Komisi Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah dan The Jateng Institute berjalan menyusuri Jl Pahlawan sambil berteriak mengumumkan pernikahannya dengan wanita bernama Arnedia.

"Saya sudah nikah, saya sudah nikah," teriak Apung sambil menghampiri orang-orang yang berada di Jl Pahlawan.

Aktivis antikorupsi tersebut mengatakan aksi yang ia lakukan merupakan contoh kecil perlawanan terhadap koruptor. "Banyak pejabat yang setiap nikah sumbanganya berasal dari gratifikasi milyaran rupiah bahkan hasil cuci uang. Ini merupakan pola perlawanan koruptor minimal lewat pernikahan," paparnya.

"Buku yang saya tulis sendiri ini nantinya akan saya jual dan hasilnya untuk menyumbang gedung KPK sekaligus bentuk kekecewaan saya terhadap kasus korupsi di Indonesia," imbuhnya.

Aksi yang dilakukan Apung ternyata tidak sia-sia. Dari penjual asongan hingga pegawai pemerintahan yang kebetulan melintas memasukkan sejumlah uang saweran ke dalam kotak bertuliskan KPK.

"Sempat kaget didatangi orang dengan pakaian kayak orang edan. Tapi dengan aksi ngedan tadi semoga Indonesia bisa bebas korupsi," kata penjual asongan yang ikut menyawer KPK, Sarwan.

Dengan kegiatan tersebut, Apung berharap agar Komisi III DPR RI bisa menyetujui pembangunan gedung KPK. "Ini saya lakukan untuk Indonesia agar bebas korupsi. Semoga anggota Komisi III turut tergerak hatinya," tutup Apung.

Pengantin baru itu lalu melanjutkan aksinya menyusuri Jalan Pahlawan. Dengan dandanan ngedan bahkan dilengkapi aksesoris ekor yang ujungnya ditempeli dua botol bekas, ia pun menjadi tontonan pengguna jalan.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads