"Cadangan beras sudah ada, belum digunakan. Di setiap kabupaten kita distribusikan sebesar 50 hingga 100 ton beras. Sedangkan di provinsi kita siapkan hingga 200 ton beras," ujar Agung kepada wartawan usai membuka konferensi Federation for Asian Cultural Promotion (FACP) di Solo, Jumat (7/9/2012).
Agung mengatakan cadangan beras yang didistribusikan ke daerah-daerah tersebut bisa diambil setiap saat jika diperlukan. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan dari daerah tentang penggunaan beras cadangan darurat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Agung mengatakan, bahwa BMKG memprediksikan musim hujan paling cepat akan terjadi pada pertengahan Oktober nanti, atau bahkan mundur hingga akhir Oktober. Karena itulah semua pihak diminta lebih menghemat cadangan air yang masih ada.
"Terutama di kawasan hunian perkotaan harus melakukan penghematan dengan melakukan sirkulasi air dengan baik agar air tidak terbuang percuma. Gedung-gedung baru yang sekarang sudah diwajibkan memiliki sistem sirkulasi air, sedangkan gedung lama harus segera menyusul. Langkah ini sangat penting agar kita bisa menghemat cadangan air," lanjutnya.
(mbr/try)