Angie Diadili, Peran Koster Mulai Ditelusuri

Angie Diadili, Peran Koster Mulai Ditelusuri

- detikNews
Kamis, 06 Sep 2012 08:28 WIB
Jakarta - Mindo Rosalina Manulang mengungkap Angelina Sondakh dan Wayan Koster merupakan 'dua serangkai' anggota dewan yang menerima aliran uang panas dalam kasus wisma atlet. Ketika Angie pada Kamis (6/9) ini menjalani sidang perdana, peran Koster masih sebatas dalam penelusuran.

Pada persidangan atas Nazaruddin yang digelar pada Rabu (25/1) lalu, Mindo Rosalina Manulang juga mengungkapkan bahwa Permai Grup pada 2010 pernah mengeluarkan dana Rp 10 miliar demi meloloskan proyek Wisma Atlet SEA Games yang masih dibahas Badan Anggaran DPR. Rosa menyebut politisi DPR yang mendapat pelicin dari Nazaruddin itu adalah Wayan Koster dan Angie. Masing-masing mendapat Rp 5 miliar.

Hal yang sama juga diamini oleh Yulianis dan staf keuangan Permai Group lainnya, Okta Rina. Mereka mengakui ada aliran dana ke Angie dan Koster. Bahkan Yulianis masih menyimpan dokumen pengiriman uang ke dua anggota Komisi X itu. Kabarnya, dokumen itulah yang menjadi bukti material KPK untuk menjerat Angie, selain bukti formal berupa pengakuan saksi-saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu mengapa Koster tidak ditersangkakan bersama dengan Angie? Meski diduga kuat menerima fee dari aliran yang sama, dua orang ini memiliki peran yang berbeda. Angie jauh lebih aktif untuk menagih uang dari pihak permai grup. Sedangkan Koster, dia memiliki peran yang relatif lebih pasif dibanding koleganya itu.

Berdasar pengakuan Rosa dan Yulianis di persidangan, Angie disebut begitu 'rajin' untuk selalu mengkontak pihak Permai Grup dan menagih uang jatah Senayan dari proyek wisma atlet. Rosa menyatakan, Angie waktu itu minta uang untuk penambahan proyek Kemenpora.

"Dia bilang, butuh uang untuk DP (down payment) anggaran itu," ujar dia.

Setelah itu, Rosa melaporkan kepada Nazaruddin. "Pak, ini ada permintaan dari Bu Angie minta uang untuk melancarkan proyek-proyek di Kemenpora. Ditanya, berapa?" kata Rosa.

Rosa akhirnya bertemu dengan Angie. Saat itu, lanjut Rosa, Angie melakukan hitung-hitungan di atas kertas.

"Tetapi saya lupa kertasnya ada dimana. Saya tanya sama Bu Angie, Bu ini untuk apa ya. Terus Bu Angie bilang, biasa untuk pimpinan-pimpinan kita di Banggar. Akhirnya, saya laporan kepada Bapak (Nazaruddin). Saya bilang kita didesak Bu Angie. Bu Angie bilang kalau nggak ada uang, anggaran proyek Kemenpora tidak turun," papar Rosa.

Sedangkan Koster, perannya jarang disebut dalam persidangan. Meski begitu Yulianis menyebut dan memiliki bukti adanya aliran uang yang mengalir ke pria asal Bali ini. Beredar informasi yang dihimpun, KPK tengah melengkapi bukti formal dan material untuk dapat menjerat Koster sebagai tersangka baru.

Koster sendiri seolah sudah pasrah dengan statusnya nanti di KPK. Bahkan dia siap saja jika harus dinonaktifkan dari DPR. Akan tetapi dia membantah keras terlibat.

"Ya silakan dinonaktifkan, ya kita ikutin saja, kita pasrah saja silakan dinonaktifkan," kata Koster kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2012).

"Itu kewenangan KPK. Tugas saya sekarang adalah membuktikan bahwa saya nggak pernah terima uang. Seperti yang dituduhkan, seperti keterangan-keterangan yang dikatakan dalam persidangan," sambungnya.

(fjp/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads