Mulanya, rumah Erik di Jalan RT 03 RW 10 nomor 9 dalam kompleks tersebut diduga sebagai tempat persembunyian Firman. Sebab polisi melihat ada dua pasang sandal di muka pintu rumah, dan pagar dalam keadaan tidak terkunci.
Polisi bahkan sempat menembakkan tembakan peringatan pada Rabu (5/9/2012) menjelang waktu subuh. Kaca depan dirusak dan pintunya didobrak polisi, namun ternyata tak ada Firman di dalam rumah. Rumah itu kosong. Sang pemilik pun tak ada di tempat, karena tinggal di rumah lainnya di kawasan Sentul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan perbaiki. Sudah telepon tadi yang tadi punya rumah, sudah merapat ke sini. Kemudian mereka melapor ke pengembang untuk melaporkan kerusakan yang sudah kami sampaikan," ucap Kapolres Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharni di lokasi.
Siapa yang akan tanggung jawab? "Pihak kepolisian yah," kata Mulyadi.
Terkait keberadaan Firman di tengah perumahan warga, Mulyadi mengatakan hal itu harus membuat jajaran polisi dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
"Artinya tidak boleh lengah. Nah yang ini kebetulan saja, keluarganya ada di sini. Kalau keluarganya di Cibinong atau Bogor ya pasti menginap di sana," lanjutnya.
Ketika ditanya mengapa beberapa waktu lalu kapolres berbagai wilayah dikumpulkan di Polda Metro Jaya, disampaikan informasi bahwa wilayah DKI dijadikan tempat pelarian pasca penggerebekan di Solo. "Itu yang kami dapatkan dari Densus waktu dua minggu yang lalu di Polda. Semua kapolres mendengarkan itu," terang Mulyadi.
(vit/ndr)