Berikut pulau-pulau yang pernah dikabarkan dijual di Indonesia seperti dikutip dari arsip detikcom dan sumber lain:
1. Pulau Panjang & Pulau Meriam Besar di NTB
(dok karangasemproperty)
|
Pulau Panjang di Sumbawa, NTB, tertulis seluas 33 hektar. Sedangkan Meriam Besar yang juga berada di Sumbawa, NTB, tertulis seluas 5 hektar. Setelah ramai diberitakan, pemilik situs Karangasemproperty.com yang adalah warga Belanda meminta maaf dan meralat pulau yang diiklankan bukan dijual tapi dibuka untuk penanaman investasi.
2. Pulau Siloina di Kepulauan Mentawai
(dok google maps)
|
Dalam iklan di situs itu, masing-masing pulau tersebut dijual dengan harga yang bervariasi. Pulau Makaroni yang memiliki luas 14 hektar dihargai US$ 4 juta, Pulau Silonia yang memiliki luas 24 hektar dibanderol US$ 1,6 juta dan Pulau Kandui yang memiliki luas 26 hektar dihargai US$ 8 juta.
Iklan juga menampilkan peta Indonesia dan disertai foto keindahan pulau tersebut. Pulau Makaroni misalnya, selain memiliki air laut yang berwarna indah, beberapa bungalow juga sudah terbangun di sepanjang pinggir pantai pulau tersebut.
Sementara Pulau Silionak dan Pulau Kandui juga tidak kalah indahnya. Meski gambar kedua pulau tersebut diambil dari kejauhan, tapi nampak keindahan yang terpancar dari dua pulau yang sama-sama terletak di kepulauan Mentawai ini.
Atas kabar ini, Wakil Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, membantah adanya penjualan 3 pulau Indonesia di internet. Menurut dia, yang dijual bukanlah pulau, melainkan resort.
"Menurut hemat saya itu salah diterjemahkan. Nggak ada kita jual pulau. Yang dijual itu saham resortnya," kata Yudas saat dihubungi detikcom, Rabu (26/8/2009) malam.
Menurut Yudas, Makaroni, Siloina, dan Kandui yang akan dijual adalah nama resort, bukan pulau. Resort Makaroni terletak di Pulau Pagai Utara, sedangkan resort Siloinak dan Kandui terletak di Pulau Siberut. Ketiganya hanya merupakan bagian kecil dari pulau.
Pulau Pagai Utara dan Siberut merupakan 2 dari 4 pulau besar yang dimiliki Kabupaten Mentawai. Dua pulau lainnya adalah Sipora dan Pagai Selatan.
Yudas mengatakan, resort Makaroni dan Kandui memang telah lama mengalami masalah manajemen internal. Karena itulah pihak pengelola hendak mengundang investor guna menanamkan modalnya. Baik resort Makaroni, Kandui, maupun Siloinak dimiliki oleh pihak asing yang bekerja sama dengan pihak swasta dalam negeri.
3. Pulau Setabok di Jawa Timur
dok detiksurabaya.com
|
Pulau yang mempunyai luas tak kurang dari 2 hektar dan berpenduduk sebanyak 30 kepala keluarga (KK) ini sudah dibeli salah seorang investor asal Bali.
Zainal Senian, pembeli Pulau Setabok sendiri merupakan orang asli Bugis, Makassar yang sudah menjadi penduduk Bali. Dia beragama Islam dan mempunyai kepedulian terhadap warga Sapeken, Sumenep.
Pulau Setabok ini mempunyai keindahan laut yang tak tertandingi pulau lain di Sumenep. Dari informasi yang dihimpun, rencananya, pulau akan dibuat tempat wisata religi yang dikhususkan bagi wisatawan dari Timur Tengah.
Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Setabok, H Ustadz Addailami Abu Hurairah menjelaskan, luas lahan yang dibeli dari warga Pulau Setabok seluas 2 hektar.
"Lahan itu dibeli Rp 2 miliar," terang Addailami saat dihubungi wartawan via telepon selulernya, Jumat (28/8/2009) siang.
Namun kabar penjualan itu dibantah oleh Gubernur Jatim, Soekarwo, usai menghadiri pelantikan anggota DPRD Jatim periode 2009-2014 di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, Senin (31/8/2009).
Soekarwo menegaskan, kabar dijualnya Pulau Setabok tidak lebih hanya sekadar isu. Menurut informasi yang didapat, Pulau Setabok akan disewa bukan dijual.
"Itu ndak betul. Itu isu, saya sudah cek ke camat, tidak ada penjualan pulau. Yang ada pulau itu akan disewakan," kata Soekarwo.
Gubernur yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini menerangkan, dari keterangan Camat Sapeken, tidak ada proses administrasi jual beli Pulau Setabok. "Yang memungkinan, hanya bisa sewa hak guna bangunan (HGB)," tegasnya.
4. Pulau Gambar dan Pulau Gili Nanggu
(dok privateislandproperty)
|
Harga yang ditawarkan untuk Pulau Gambar tergolong murah yakni US$ 725 ribu atau setara dengan Rp 6,8 miliar (kurs 1 US$ = Rp 9.500). Dalam informasi penjualannya, pulau itu disebutkan berada di kawasan Laut Jawa dengan luas 2,2 hektar.
Sementara Pulau Gili Nanggu di Lombok yang memiliki luas 4,99 hektar itu ditawarkan dengan harga Rp 9,9 miliar. Lokasinya yang berada di laut Bali jadi daya jual tersendiri. Menurut situs tersebut, pemilik pulau menawarkan Gili Nanggu dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya 10 unit cottage, 7 unit bungalow, 1 unit restoran, mini bar, kamar, dan area pengembangbiakan kura-kura.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan akan mengecek informasi ini. Karena tanggung jawab kementeriannya hanyalah 60 pulau terluar.
Kita akan cek dululah. Tanggung jawab saya hanya 60 pulau terluar. Yang saya tahu kalau Pulau Gili Trawangan itu untuk konservasi ya itu tidak boleh disewakan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, kepada detikcom, Rabu (5/9/2012).
Halaman 2 dari 5