Putra bungsu Kartosoewirjo, Sarjono Kartosoewirjo mengungkap empat permintaan ayahnya. "Ada empat permintaan bapak saya sebelum eksekusi setelah grasi ditolak Presiden Soekarno," kata Sarjono dalam peluncuran dan bedah buku 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' di Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Rabu (5/9/2012).
Kartosoewirjo dalam permintaan pertamanya menginginkan bertemu dengan perwira-perwira terdekat. "Tapi kemudian ditolak," kata Sarjono. Kedua, Kartosoewirjo minta eksekusinya disaksikan oleh perwakilan keluarga. Namun permintaan ini juga ditolak dengan alasan bertentangan dengan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Mahkamah Darurat Perang saat itu hanya mengabulkan permintaan keempat Kartosoewirjo yakni bertemu dengan keluarga sebelum ditembak mati di Pulau Ubi di kawasan Pulau Seribu. "Ini yang dibolehkan," sebut Sarjono yang masih berusia 5 tahun ketika eksekusi ayahnya dilakukan.
Sarjono secara khusus berterima kasih atas kumpulan 81 foto yang menggambarkan detik-detik eksekusi Kartosoewirjo. "Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan akan keluar fakta sejarah dengan dukungan foto yang sulit terbantahkan," ujarnya.
Foto-foto yang berhasil dikumpulkan sejarawan Fadli Zon ini, kata Sarjono memaparkan fakta yang terjadi untuk meluruskan sejarah. "Karena isu-isu mode eksekusi, di sini kita lihat bapak saya manusia biasa, tembus peluru. Eksekusi dengan perlakuan standar," kata dia.
(fdn/ndr)