Api pertama kali terlihat menyala dari dapur asrama 08 santri puteri di lantai satu pesantren sekitar pukul 08.00 WIB. Api kemudian cepat merambat ke ruang asrama 09 dan melalap sejumlah fasiltas seperti tempat tidur, lemari dan buku pelajaran.
Sontak peristiwa ini menyebabkan ratusan santri di gedung asrama panik. Pihak pesantren kemudian mengevakuasi para santri ke luar bangunan. Api dapat dijinakkan pemadam kebakaran Pemkab Madina dibantu warga sekitar 1 jam setelah api membesar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses belajar mengajar belum dimulai. Sebagian besar santri masih di kampung masing-masing karena libur Lebaran," sebut Zulkarnain.
Menurut Zulkarnain, dari 7.800 santri yang ada, hanya sekitar 20 persen yang telah kembali ke asrama. Selebihnya masih libur Lebaran.
"Santri yang sudah berada di pesantren adalah mereka yang dari luar daerah. Santri dari daerah sekitar pesantren sebagian belum masuk asrama karena proses belajar usai lebaran dimulai esok hari," jelas Zulkarnain.
(rul/try)