Temui SBY, Menlu AS dan Menlu China Punya Agenda yang Sama

Jakarta - Materi pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, dengan Presiden SBY kemungkinan tidak jauh berbeda dengan Menlu China, Yang Jiechi. Yaitu membahas perkembangan krisis di Laut China Selatan.

"Tidak jauh berbeda dengan kunjungan Menlu Tiongkok yang baru lalu," kata staf khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, Selasa (4/9/2012) dini hari.

Menurut jadwal, Presiden SBY menerima kunjungan kehormatan Hillary Clinton pukul 09.30 WIB pagi ini. Sedangkan pertemuannya dengan Menlu China Yang Jiechi pada 10 Agustus 2012 lalu dan saat itu yang dibahas selain krisis Laut China Selatan juga penanganan segera krisis kemanusian akibat perang saudara di Suriah.

"Bisa dibayangkan tentunya akan mengangkat isu tersebut karena itu tema yang menarik minat AS. Kita juga telah berkontribusi dalam hal itu," jelas Faiz.

Sedang isu yang spesifik di dalam negeri seperti Papua dan negosiasi ulang kontrak karya Freeport, tak termasuk yang disinggung. Isu itu adalah porsi dari menteri teknis yang bersangkutan.

"Saya rasa tidak sejauh itu. Sebab ada isu-isu yang cukup ditangani pada level menteri dan pada level kepala negara juga perangkat dari hasil pertemuan bilateral tingkat menlu melaporkan kemajuannya. Apa yang diharapkan dari Kepala Negara dorongan bagi kemitraan komprehensif Indonesia-AS," jelas Faiz.

Hillary Clinton tiba di Jakarta Senin (3/9) kemarin dalam kunjungan kerjanya dengan Menlu Marty Natalegawa untuk evaluasi kemitraan komprehensif dua negara. Dua pekan ke depan mereka akan kembali bertemu di Washington, DC.

(lh/mok)