"Kami akan membahas Laut China Selatan, perdagangan yang bebas di Laut China Selatan. Amerika tidak mengambil klaim-klaim terhadap wilayah ini," kata Hillary di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Jalan Pejambon, Jakarta, Senin (3/9/2012).
Hillary meminta negara-negara di Asia Tenggara dan China untuk menetapkan aturan yang jelas terkait perebutan wilayah di lau tersebut. Amerika Serikat disebut oleh Hillary mendukung adanya penyelesaian yang damai dalam konflik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hillary mengkhawatirkan adanya pihak-pihak tertentu yang turut mengklaim perairan tersebut. Ia pun berjanji akan membahas masalah Laut China Selatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi di Pnomphen, Korea Selatan, nanti.
"Memang banyak pihak bukan anggota ASEAN yang mengklaim melawan China. Sudah saatnya KTT di Pnomphen mendatang berusaha mendapatkan kesepakatan secara diplomatik. Saya akan membahas hal-hal ini di Beijing, sebelum KTT tersebut," ujar Hillary.
Tak berbeda dengan pendapat Hillary, Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mendukung adanya penyelesaian damai terkait klaim-klaim wilayah perairan di China Selatan.
"Masalah maritim Laut China Selatan, kedua negara memiliki pandangan yang serupa. Hal ini perlu diselesaikan secara damai melalui diplomatik, melalui hukum internasional dan hukum laut," kata Marty di lokasi yang sama.
(vid/mok)