"Kejam. Fitnah itu rekayasa itu. Polisi sudah tewas begitu masa masih rekayasa, kalian gimana sih otaknya?" kata Ansyaad kepada wartawan di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (3/9/2012).
Dia membeberkan jaringan teroris. Farhan dan Muchsin yang tewas di Solo merupakan jaringan Mujahidin di Jakarta. Mereka awalnya berniat beroperasi di Jakarta, tapi karena pengamanan ketat urung dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ansyaad juga menyebut bahwa Farhan dan Muchsin, serta temannya Bayu yang ditangkap hidup merupakan lulusan Ngruki. Mereka baru saja lulus dari pesantren itu.
"Itu tamatan Ngruki ketiganya yang ditangkap itu. Waktu dikejar itu baru keluar dari Ngruki. Komandonya dari bos itu," terang Ansyaad tanpa merinci komando bos itu.
(lh/ndr)











































