Demikian penjelasan Menlu Marty Natalegawa tentang agendanya dengan Menlu Hillary Clinton. Dia ditemui pers usai pelantikan 16 dubes baru RI di Istana Negara, Senin (3/9/2012).
"Kita ingin melihat seberapa jauh pelaksanaan kemitraan komprehensif AS-Indonesia. Kunci kemitraan kita ini hubungan yang sejajar dan komprehensif," ujar Marty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini ada kecenderungan investasi AS terkonsentrasi bidang ekstraktif industry. Kita dorong AS ke arah infrastruktur juga, ini akan dikedepankan," jelas Marty soal agenda ekonomi.
Selain hubungan bilateral, juga dibahas isu-isu regional dan global yang jadi perhatian dua negara. Kemungkinan besar masalah Laut China Selatan, Semenanjung Korea, Myanmar dan Suriah.
Menlu lebih lanjut memaparkan, sebenarnya pada 20 September 2012 dijadwalkan pertemuannya dengan Hillary di Washinghton DS, AS. Agendanya adalah peretemuan ke tiga komisi bersama.
"Terlepas dari rencana itu, beliau memutuskan buat ke Jakarta kali ini. Tentunya bisa kita antisipasi bahas masalah bilateral, global dan regional," sambungnya.
Apa ada kaitan dengan masalah terorsisme yang ditangkap akhir pekan lalu di Solo?
"Saya kira tidak secara khusus, namun dengan AS seperti halnya dengan negara sahabat lainnya, kita bekerjasama memberantas ancaman transnasional," jawab Marty.
(lh/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini