"Jadi itu bentuknya bukan salah tangkap tetapi pada saat menghalang-halangi mungkin ketendang, karena buru-buru (ingin menangkap Bayu)," kata Kabareskrim, Komjen Sutarman, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2012).
Sutarman menjelaskan ada upaya menghalang-halangi yang dilakukan Wiji saat tim Densus menggerebek rumah Bayu. Namun dia menegaskan, pemukulan dilakukan secara tidak sengaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Jumat (31/8), Densus 88 menggerebek rumah Wiji. Aparat bersenjata lengkap ini menodongkan senjata ke Wiji. Wiji yang terbangun dari tidurnya berusaha menangkis ujung senjata tersebut. Dikira melawan Wiji langsung dihajar dan tangannya diborgol. Dia menderita luka di wajahnya akibat hal itu.
Setelah menghajar Wiji hingga babak belur, petugas baru sadar bahwa yang dicari bukanlah Wiji. Mereka lalu membongkar kamar sebelahnya dan menangkap Bayu Setiono.
Atas terjadinya hal itu, polisi sudah memberi santunan Rp 1 juta kepada Wiji.
(trq/fjp)