Serang Polisi, Teroris Solo Gunakan Senjata dari Filipina

Solo - Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyebut bahwa pelaku teror di Solo adalah kelompok baru yang beranggotakan para remaja belasan tahun. Namun demikian dia juga mengatakan kelompok ini memiliki peran sangat penting yaitu sebagai penyelundup senjata dan amunisi antar negara.

"Dari pemeriksaan terhadap mereka juga diketahui bahwa kelompok ini adalah pelaku penyelundupan berbagai jenis senjata api dan amunisi dari Filipina. Fakta pemeriksaanya demikian," kata Timur di aula Mapolresta Surakarta, Sabtu (1/9/2012).

Timur tidak bersedia memaparkan tetang cara kerja anak-anak remaja belasan tahun yang disebut sebagai organisasi baru tersebut mengorganisir sebuah penyelundupan senjata ilegal yang biasanya hanya bisa dilakukan kelompok lama yang sangat lihai dan profesional.

"Kita hanya berdasarkan fakta dan keterangan di pemeriksaan. Semua masih akan kita dalami. Dari pemeriksaan juga diketahui bahwa senjata yang digunakan untuk menyerang polisi di Solo adalah juga senjata dari Filipina yang saat ini juga telah berhasil diamankan petugas bersama penangkapan para tersangka," ujarnya.

Sejumlah barang bukti diamankan antara lain 1 pucuk pistol pietro baretta, 3 buah magazine, 43 peluru kaliber 9 mm merk Luger, dan 9 holopoint CBC, 1 unit HP, beberapa dokumen, dan STNK.

Lebih lanjut, Timur Pradopo mengatakan pihak kepolisian akan melakukan langkah-langkah lanjutan dalam operasi penegakan hukum untuk menyisir keberadaan senjata api dan amunisi yang telah diedarkan oleh kelompok tersebut.

"Setelah penangkapan ini, akan ada langkah lanjutan untuk pengamanan senjata api dan amunisi yang telah diselundupkan oleh kelompok baru ini ke Indonesia," kata Timur.

(mbr/mad)