"Sampai sekarang, pihak konsorsium belum melunasi hutangnya sebesar Rp 23 miliar. Jika tidak segera dibayarkan, kami akan memblokir stadion utama," kata Ketua Forum 12 Subkontraktor Stadion Utama, Harry Puas kepada wartawan, Jumat (31/8/2012) di Pekanbaru.
Ancaman itu bukan sekali ini saja. Saat pelaksanaan Piala AFC di stadion utama, subkontraktor sempat memblokir papan skor dan sound system. Pihak konsorsium yakni PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan, berjanji akan mencicil hutang mereka, sehingga akhirnya pihak subkontraktor mengembalikan chip papan skor dan sound system. Kejuaraan antar negara itu pun sukses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harry menjelaskan, dua hari lalu, pihaknya bertemu dengan pihak konsorsium dan Pemprov Riau. Pertemuan tripartit itu membahas soal piutang kontraktor yang belum terselesaikan.
"Pertemuan itu buntu. Kita tetap menuntut sebelum PON hutang harus dilunasi. Tapi pihak konsorsium hanya berjanji akan melunasi secara berangsur sampai Oktober," kata Harry yang mengaku tak menerima bayaran selama setengah tahun terakhir.
Sebagaimana diketahui, pembangunan venues PON Riau bermasalah karena diduga ada suap dalam proyek tersebut. Beberapa terdakwa disidangkan di Pengadilan Tipikor Riau. Sementara pejabat dan sejumlah pihak yang diduga terlibat, terus diperiksa KPK secara maraton hingga kini.
Pembukaan PON direncanakan digelar 11 September 2012 mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan hadir.
(cha/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini