"Kenapa tidak? Bukankah nama Soekarno-Hatta sudah menjadi nama bandara Internasional kita? Artinya sebagai pengakuan bangsa terhadap jasa-jasa kedua proklamator kita," kata Ketua FPD DPR Nurhayati Alie Assegaf, saat dihubungi, Jumat (31/8/2012).
Menurut Nurhayati, nama bandara internasional Soekarno-Hatta juga sudah mempertegas pengakuan kepahlawanan Soekarno-Hatta. Kedua tokoh ini juga dikenal di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PP Muhammadiyah mengusukan Presiden dan Wakil Presiden RI pertama Soekarno dan Hatta menjadi Pahlawan Nasional. Presiden SBY dimintan menggunakan hak prerogatifnya untuk hal ini.
"Jadi tiga nama yang diusulkan PP Muhammadiyah untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional adalah: Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdoel Kahar Moezakir. Kita juga akan mengusulkan Bung Karno dan Bung Hatta," kata Ketua PP Muhammadiyah Abdul Fattah Wibisono, dalam audiensi dengan pimpinan MPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Menurut PP Muhammadiyah, sekarang ini kesempatan bagi Presiden SBY untuk memberikan penghargaan ini. Sebagai bagian dari sejarah SBY sebelum masa kerjanya berakhir.
"Bung Karno dan Bung Hatta adalah bapak kemerdekaan kita. Disinilah kesempatan emas Pak SBY untuk menggunakan hak prerogatifnya menyelesaikan masalah ini. Karena proklamator menurut UU tidak termasuk pahlawan nasional, memang ada yang berpendapat. Daripada kontroversi itu lebih baik Presiden SBY tegaskan," kata H. AM Fatwa.
(van/mad)











































