China
|
(dok digital times)
|
Sekitar 65% dari jumlah penduduknya memutuskan untuk mengambil semua jatah libur yang mereka dapatkan.
Sejak saat itu, pertumbuhan ekonomi menjadi sangat menanjak. Tuntutan pekerjaan semakin bertambah. Penduduk China yang memang memiliki karakter pekerja keras ini pun semakin gila bekerja untuk mencapai target-target perekonomiannya.
Swedia
|
(dok sweden.se)
|
Negara yang memiliki tingkat harapan hidup tinggi ini, memiliki pelayanan publik yang baik bagi penduduknya karena pekerjanya yang rajin bekerja. Para karyawan di negara itu rata-rata bekerja selama 1.610 jam setahun.
Perindustrian yang maju menjadi faktor utama atas tingginya ritme kerja di negara itu. Meski begitu, di Swedia terdapat serikat pekerja yang menjaga hak-hak pegawai atas pekerjaannya.
India
|
(dok cosialism)
|
Negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia ini tidak memberikan peraturan khusus mengenai berapa hari libur yang harus diberikan perusahaan kepada karyawannya.
Hasil survei menunjukkan bahwa 59% dari total jumlah penduduknya menggunakan jatah libur tersebut. Sementara 41% sisanya memilih untuk tetap bekerja di hari libur.
Brazil
|
(dok bgr.com)
|
Dari hasil survei menunjukkan bahwa hanya 59% dari jumlah karyawan di negara Samba itu yang mengambil jatah liburnya. Sementara 41% sisanya tetap bekerja di hari libur.
Kanada
|
(dok canada national post)
|
Hanya 58% dari jumlah pekerja di negara tersebut yang memanfaatkan jatah liburnya. Sementara 42% lainnya rupanya leih memilih tetap bekerja saat hari libur.
Amerika Serikat
|
(dok mlive)
|
Hanya 57% karyawan di negara tersebut yang mengambil jatah liburnya. Sementara 43 % sisanya tetap bekerja di hari libur. Rata-rata, karyawan di Amerika bekerja selama 1.768 jam per tahunnya.
Korea Selatan
|
(dok haikorea)
|
Namun, hanya 53% karyawan di negara itu yang memanfaatkan jatah cutinya untuk berlibur. Sementara 47% sisanya tetap bekerja saat hari libur.
Afrika Selatan
|
(dok fifa)
|
Dari 21 hari cuti, sebanyak 47% karyawan di negara ini mengambil jatah cutinya untuk libur. Sementara 53 % sisanya tetap bekerja di hari libur.
Australia
|
(dok ABC)
|
Di negara ini lebih banyak warga yang tak mengambil jatah cutinya. Hanya 47% karyawan yang memanfaatkan jatah cutinya untuk bekerja. Sementara 53 % lainnya tetap bekerja saat hari libur.
Jepang
|
(dok telegraph)
|
Padahal, pemerintah Jepang menetapkan sebanyak 16 hari libur nasional setiap tahunnya. Rata-rata, karyawan di Jepang bekerja selama 1.714 per tahun.
Selain gila kerja, penduduk Jepang juga terkenal dengan budaya dispilinnya. Konon, etos kerja yang dimiliki penduduk kerja dikarenakan prinsip mereka bahwa pekerjaan adalah harga diri yang harus dijaga.
Halaman 2 dari 11











































