"Tidak (kecolongan). Pada saat kejadian anggota kita sudah ada di tempat. Bahkan Pak Kapolsek sudah ada di tempat, tapi karena personel tidak sebanding dengan massa, kita tidak bisa lakukan upaya pencegahan. Ini terjadi karena masyarakat tidak bisa lagi mengahargai hukum dan aparat. Bahkan kita juga menjadi korban," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Agus Riyanto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (28/9/2012).
Namun demikian, Agus menuturkan setiap kritik kepada Kepolisian dijadikan masukan. Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini, menurut Agus, untuk saat ini sedang ditangani Polres Sampang, Madura. Polda Jatim yang akan lakukan penyelidikan selanjutnya. Rencana hari ini akan diambil alih Polda Jatim.
"Akan melanjutkan penyelidikan, mengejar pelaku yang belum tertangkap dan melimpahkan ke kejaksaan," ungkapnya.
Polisi sedang mengevaluasi penempatan personel pada titik-titik rawan keributan. "Kita mengikuti apa yang ada dalam ketentuan yang ada di lingkungan kita. Hanya di titik tertentu kita akan tingkatkan pengawasannya. Kalau bicara kekurangan personel, ini masalah klasik sebetulnya, cuma untuk kekuatan secara keseluruhan memang kita masih jauh dari ideal,"tandasnya.
(jor/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini