Polisi Tahan Seorang Berinisial R Terkait Kerusuhan Sampang

Polisi Tahan Seorang Berinisial R Terkait Kerusuhan Sampang

- detikNews
Selasa, 28 Agu 2012 14:37 WIB
Jakarta - Pihak Mabes Polri menahan seorang berinisial 'R' yang menjadi tersangka terkait kerusuhan yang terjadi di Sampang, Madura. 'R' diduga sebagai provokator dan juga pelaku dalam peristiwa tersebut.

"R disangkakan pasal pasal 354 KUHP, akan dikembangkan pasal 160 juncto pasal 55 dan 56 KUHP," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2012).

Boy menambahkan saat ini pemeriksaan intensif masih dilakukan terhadap ketujuh saksi lain. Dia menuturkan tidak menutup akan ada tersangka lain dalam kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang lain masih dikembangkan, untuk mencari pelaku lain yang terlibat untuk yang terlibat pada kekerasan minggu kemarin," terang Boy.

Selain itu dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di Sampang yang mengetahui mengenai keberadaan pelaku lain untuk menyerahkan kepada polisi. Boy juga meminta kepada para ulama untuk ikut berperan serta dalam mendamaikan kedua pihak yang bertikai.

"Masyarakat yang tahu keberadaan pelaku kerusuhan di Sampang untuk menyerahkan kepada polisi. Selain itu peran serta masyarakat dan alim ulama juga sangat penting untuk menengahi masalah ini," ucapnya.

Pada Senin (27/8), Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, kasus kerusuhan di Sampang yang melibatkan kelompok dari Sunni dan Syiah karena dipicu masalah keluarga. Menag maupun Mendagri juga membantah bahwa bentrokan yang menewaskan 2 orang itu bukan karena masalah pertentangan paham Sunni dengan Syiah atau masalah agama.

Suryadharma menerangkan, keluarga yang mempunyai masalah hingga melibatkan kelompok lebih besar yakni dari keluarga Tajul Muluk (Syiah) dengan keluarga Rois (Sunni). Karena masalah keluarga yang berlarut-larut sejak 2004 lalu, akhirnya berkembang hingga melibatkan kelompok yang jumlahnya lebih besar.

Ia menegaskan, permasalahan tersebut bukan dipicu karena beda aliran antara Sunni dengan Syiah maupun pertentangan agama. Ia meminta kepada masyarakat lainnya, untuk tidak melihat masalah ini pertikaian antara Sunni dengan Syiah.


(riz/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads