"Perlu dilakukan uji tes DNA," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto Santoso, dalam jumpa pers di kantor Bandara Temindung Samarinda, Selasa (28/8/2012).
Mengutip tim DVI Polda Kaltim yang dipimpin oleh Kabid Dokes Polda Kaltim Kombes Pol Budi Heriadi, Arief mengatakan tim DVI sendiri sudah mulai bekerja melakukan identifikasi jenazah sejak Senin (28/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengenal pasti para korban, dengan berbagai kesulitan yang ada karena jenazah dalam keadaan bad damage, dalam arti sangat buruk untuk dilakukan identifikasi," ujar Arief.
Arief menerangkan, dalam tes DNA, selain sampel jasad berupa bagian-bagian tubuh korban, juga memerlukan sampel dari keluarganya.
"Keluarga yang paling penting adalah istri dan anak kandungnya. Perwakilan keluarga yang sudah hadir (di Samarinda), sudah diambil sampelnya," sebut Arief.
"Anggota keluarga yang tidak datang ke Samarinda, tim DVI ke Jakarta untuk melakukan pengambilan sampel keluarga di Jakarta," tambahnya.
Ditanya waktu penyelesaian identifikasi tes DNA, Arief mengatakan berdasarkan informasi dari tim DVI, proses tes DNA akan memakan waktu paling lama 10 hari ke depan. Saat ini, keempat jenazah masih berada di kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syachranie Samarinda.
"Mengambil jenazah kan pasti dilakukan oleh keluarga korban. Untuk pengambilan jenazah, menunggu kepastian hasil tes DNA masing-masing jenazah. Jadi menunggu hasilnya baru bisa dibawa oleh keluarganya," terangnya.
Seperti diberitakan, Wakapolda Kaltim Brigjen Rusli Nasution dalam keterangan resminya mengatakan pesawat Piper Navajo ditemukan di titik koordinat LT 117 derajat 16 menit 57,3 detik serta LU 00 derajat 12 menit 34,3 detik dalam kondisi hancur. Diduga kuat, pesawat menghantam bukit di Gunung Mayang, Kutai Timur.
Empat penumpang masing-masing Kapten Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang yakni Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International), ditemukan tewas terbakar. Saat ini, keempat jenazah tengah menjalani proses identifikasi tim DVI Polda Kaltim.
KNKT yang dipimpin investigator Kapten Chaerudin sendiri telah mengumpulkan data pesawat dari lokasi Gunung Mayang. Meski mendapatkan data yang minim, namun KNKT optimistis mampu mengungkap insiden pesawat tersebut.
(rmd/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini