4 Jenazah Korban Pesawat Cessna Akan Diserah Terimakan di Halim

4 Jenazah Korban Pesawat Cessna Akan Diserah Terimakan di Halim

- detikNews
Senin, 27 Agu 2012 20:09 WIB
Samarinda - PT Intan Angkasa Air Service (IAAS) sebagai pemilik pesawat PA-31 registrasi PK-IWH Piper Navajo, siap menanggung seluruh biaya 4 korban tewas insiden pesawat nahas tersebut. Seluruh korban akan diserah terimakan di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta.

Meski berencana demikian, manajemen PT IAAS masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim.

"Kalau pemulangan, kita masih menunggu hasil data forensik semua jenazah. Satu-satu harus teridentifikasi dengan baik, jangan sampai ada yang salah," kata Chief Pilot PT IAAS, Capt Widhi Kurniawan, kepada wartawan di Bandara Temindung Samarinda, Senin (27/8/2012) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Widhi, setelah proses identifikasi selesai, termasuk apabila ada organ tubuh yang terpisah dapat disesuaikan dengan masing-masing jenazah, manajemen perusahaan akan menerbangkan keempat jenazah ke Jakarta.

"Setelah identifikasi selesai, akan kita datangkan pesawat carter langsung ke Halim. Dari Samarinda, penerbangan langsung ke Halim di Jakarta. Untuk jenis pesawatnya, yang pasti bisa mendarat di bandara seperti di Samarinda," ujar Widhi.

"Kita tinggal menunggu, Selasa (28/8/2012) atau Rabu (29/8/2012) lusa. Kalau memang bisa besok, langsung besok kita datangkan ke Samarinda," tambahnya.

Seperti diberitakan, Wakapolda Kaltim Brigjen Rusli Nasution dalam keterangan resminya mengatakan, pesawat tersebut ditemukan di titik koordinat LT 117 derajat 16 menit 57,3 detik serta LU 00 derajat 12 menit 34,3 detik. Diduga kuat, pesawat menghantam bukit di Gunung Mayang, Kutai Timur.

Empat penumpang masing-masing Kapten Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International), ditemukan tewas terbakar. Saat ini, keempat jenazah tengah menjalani proses identifikasi tim DVI Polda Kaltim di RSUD Abdul Wahab Syachranie Samarinda. (Saud Rosadi/Robert)

Sementara itu Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk sementara, tuntas mengumpulkan data dari lokasi insiden pesawat. Investigator KNKT Kapten Chaerudin dan stafnya, Henry Poerborianto, tiba kembali ke Bandara Temindung Samarinda dengan menggunakan helikopter MD-500 sekitar pukul 18.00 WITA setelah sebelumnya terbang sekitar pukul 14.25 WITA.

"Saya tadi ke lokasi, saya melihat ada serpihan-serpihan besar di sana. Banyak yang dipelrukan. Tapi ya, minim (data) kelihatannya," kata Kapten Chaerudin.

Di lokasi, Chaerudin mengaku hanya bisa melihat beberapa elemen pesawat nahas itu, tanpa bisa membawanya ke Samarinda. Bersama stafnya, Chaerudin hanya melakukan dokumentasi.

"Ada propeller (baling-baling). Saya masih bisa lihat, Engine masih bisa lihat, landing gear lainnya terbakar dan berkeping-keping. Jadi, saya di sana just (hanya) dokumentasi," ujarnya.

"Propeller hanya satu saja, utuh. Masalahnya kenapa, ini akan saya bawa ke Jakarta. Kita belum bisa menyimpulkan. Kami punya filosofi, jangan buru-buru menyimpulkan. KNKT tidak pernah abu-abu, jadi harus akurat. Kalau kesimpulan, maaf sampai saat ini saya belum bisa menyimpulkan," jelasnya.

(ndr/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads