Jakarta - Pelaku penembakan di dekat Empire State Building, Jeffrey Johnson (58) merasa kesal setelah dipecat tahun lalu dari perusahaan Impor Hazan yang lokasinya berada di dekat Empire State. Kepolisian menyebut pelaku menembak mantan rekan kerjanya Hazan (41) sebanyak tiga kali dalam jarak dekat.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/8/2012), pelaku menggunakan pistol kaliber 45. Pelaku yang membabi buta menembak ke sekelilingnya langsung dilumpuhkan polisi. Saat melakukan perlawanan, pelaku akhirnya tewas tertembak peluru polisi.
Walikota New York, Michael Bloomberg mengatakan, polisi tengah menyelidiki motif Johnson menembak orang di sekitar Empire State pada jam sibuk kerja. Peristiwa ini disebut murni tindak kejahatan dan tidak ada kaitannya dengan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penembakan ini menambah panjang daftar insiden berdarah. Pada 14 Agustus 2012, seorang polisi tewas dan seorang pria lainnya juga tewas ditembak di dekat sebuah universitas besar di Texas, Amerika Serikat. Sebelumnya, penembakan juga terjadi saat pemutaran perdana film Batman di AS. Aksi penembakan brutal yang dilakukan oleh James Holmes pada 20 Juli lalu di Colorado. Tragedi tersebut menewaskan 12 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
(slm/fdn)